Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Corona, Pemkab Agam Tutup Pasar secara Bertahap

Kompas.com - 01/04/2020, 13:38 WIB
Rahmadhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

AGAM, KOMPAS.com -- Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mulai memberlakukan penutupan pasar secara bertahap untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Tak hanya pasar kabupaten, pasar tradisional atau pasar nagari juga akan ditutup sementara waktu sambil dilakukan penyemprotan disinfektan.

Sebagai gantinya, beberapa kebijakan telah dikeluarkan oleh Pemkab Agam mulai hari ini seperti operasi pasar khusus.

"Penutupan pasar secara bertahap yang kita maksud adalah membatasi interaksi penjual dan pembeli. Rata-rata Agam memiliki banyak pasar tradisional yang pembeli dan penjualnya adalah masyarakat sekitar. Mereka bisa melakukan transaksi di kebun atau di rumah, tidak melalui pasar," terang Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Agam Martias Wanto, ketika dihubungi, Rabu (1/4/2020).

Baca juga: Pasien ke-11 Positif Corona di Sumbar Adalah Pelajar 18 Tahun, Lakukan Isolasi Mandiri

Dengan kebijakan seperti ini, menurutnya, berarti telah mengurangi jumlah orang berkerumun di pasar.

Tak hanya itu, pihaknya juga menilai dengan kondisi pasar tradisional yang sanitasinya masih kurang dari pasar modern, maka memang sebaiknya aktivitas di pasar dikurangi.

"Tak hanya itu, pasar tradisional atau pasar nagari ini kan tidak mempunyai pagar dan aturan yang tegas untuk orang berjualan, sehingga bisa saja akan ada pihak luar yang berjualan atau membeli dari daerah pandemi," ucapnya.

Untuk saat ini, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu lama di pasar dan segera pulang usai membeli.

Baca juga: Kerugian Akibat Banjir di Agam Sumatera Barat Capai Rp 10 MiliarHP

Bagikan beras dan garam

Mengatasi penutupan pasar ini, Pemkab Agam mulai hari ini membagikan beras kepada masyarakat yang dirasa berhak sebanyak 10 kg per kepala keluarga.

Bagi yang di rumahnya terdapat dua kepala keluarga atau lebih mendapatkan jatah sebanyak 20 kg.

Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan garam secara cuma-cuma kepada semua KK di Kabupaten Agam.

Cara pembagiannya adalah dengan mendatangi masyarakat secara langsung, tidak dilakukan secara massal.

"Untuk antisipasi lebih lanjut ke depan, jika kondisi terus memburuk, kami juga membagikan bibit sayuran cepat panen kepada masyarakat. Dalam 20 hari sayuran ini sudah siap panen, jadi masyarakat tidak perlu keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk lauknya, bisa memanfaatkan ternak yang ada seperti ayam dan itik," terang Martias.

Baca juga: Banjir Bandang di Agam, Satu Sekolah dan Dua Masjid Rusak Parah, Jembatan Putus dan Pasar Terendam Air

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com