Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Murid SD Dikeroyok di Palopo, Masih Kerabat hingga Dimediasi Polisi

Kompas.com - 12/12/2019, 08:58 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - MFR (11) siswa kelas 5 SD Negeri Tobulung, Kelurahan Tobulung, Kecamatan Bara, Kota Palopo dikeroyok oleh rekan-rekannya.

Pelaku pengeroyokan adalah siswa kelas 4, kelas 6, serta sebagian siswa SMP.

Video pengeroyokan MFR yang berdurasi 15 detik itu viral di media sosial setelah diunggah di salah satu akun Facebook.

Saat dikonfirmasi, Masjuddin Kepala SD Negeri Tobulung membenarkan bahwa siswa yang yang berkelahir itu adalah siswanya.

Baca juga: Viral Video Murid SD Dikeroyok, Akhirnya Bikin Terharu

Ia mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi di luar sekolah,

“Ya itu siswa saya, kejadiannya pada saat istirahat keluar main pada Senin lalu. Yang jadi korban adalah MFR (11), murid kelas 5. Pelakunya ada kelas IV dan kelas VI, bahkan ada murid SMP,” kata Masjuddin saat ditemui di sekolah, Rabu (11/12/2019).

Masjudin mengatakan pihak sekolah telah meminta keterangan dari warga yang melihat kejadian tersebut.

Baca juga: Viral Video Driver Go-Jek Pukul Seorang Pemuda Diduga Pelaku Order Fiktif

 

Dimediasi oleh sekolah dan polisi

Orang tua siswa berdamai pasca viral perkelahian antar murid SD di kelurahan Tobulung, Kecamatan Bara, Kota Palopo, Rabu (11/12/2019)Muh. Amran Amir Orang tua siswa berdamai pasca viral perkelahian antar murid SD di kelurahan Tobulung, Kecamatan Bara, Kota Palopo, Rabu (11/12/2019)
Hanipah (42), ibu MFR bercerita bahwa ia tidak mengetahui kejadian pengeroyokan tersebut.

Ia mengetahui peristiwa tersebut setelah melihat video yang viral pada malam hari setelah kejadian.

“Anak saya cuma bilang kalau dia sudah dipukuli. Malamnya baru saya tahu setelah diperlihatkan video dan di situlah saya mengatakan bahwa ini sudah tidak beres, sudah sadis seperti binatang,” ujar Hanipah.

Pihak sekolah dan polisi pun berupaya mendamaikan siswa dan orangtua.

Baca juga: Viral Video Nenek Tertidur di Pangkuan Kakek Saat Naik Prameks

Proses perdamaian dilakukan di sekolah dihadiri Lurah, Kapolsek, Bhabinkamtibmas, dan semua orangtua siswa

Para siswa dan orangtua yang ternyata masih kerabat dan bertetangga itu bersepakat damai.

Dari pantauan Kompas.com, para pihak saling menangis haru dan berpelukan saat mediasi berlangsung.

"Kami menerima dengan sepenuh hati perdamaian ini. Saya puas, namanya kelakuan anak-anak ya wajarlah kita saling memaafkan,” tutur Hanipah, ibunda MFR.

Baca juga: Fakta Pemadaman Lampu Flyover oleh Pelajar, Viral hingga Pemkab Turun Tangan

Sementara itu Ipda Patobun Kapolsek Wara Utara mengatakan bahwa orangtua korban dan pelaku pengeroyokan sepakat untuk berdamai.

Selain itu ia juga berpesan agar orangtua dan guru sama-sama melakukan pengawasan agar pengeroyokan tidak kembali terjadi.

“Orangtua korban ini merasa para pelaku masih anak-anak dan masih dalam rumpun keluarga dan masih bertetangga,” kata Patobun.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Amran Amir | Editor: Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com