CIANJUR, KOMPAS.com – Mata Badranudin (56), warga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ini berkaca-kaca saat mendengar kabar rumahnya akan diperbaiki.
Buruh tani serabutan asal Kampung Maleber RT 003/012, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, ini tak bisa tidur setelah diberitahu bahwa prajurit TNI akan merenovasi rumahnya.
“Seperti mimpi. Semalaman saya benar-benar tidak bisa tidur, terima kasih banyak semuanya, terima kasih," kata Badra di hadapan Komandan Kodim 0608/Cianjur Letkol Inf Rendra Dwi Ardhani saat mengunjungi rumah Badra pada November 2019.
Baca juga: Buaya Kerap Muncul di Pelabuhan Belitung, Dipancing Warga untuk Konten Medsos
Kondisi rumah Badra cukup memprihatinkan.
Rumah petak seluas 4x6 meter itu masih berlantai tanah merah dan dinding-dindingnya hanya ditutupi bilik-bilik anyaman bambu yang sudah lapuk.
Apabila turun hujan, Badra terpaksa membawa istri dan putri semata wayangnya untuk mengungsi ke rumah tetangga terdekat sambil menunggu hujan reda.
“Soalnya langit-langit dan atap sudah rusak, banyak yang jebol dan bocor-bocor. Kalau datang hujan, lantai pasti tergenang air hujan,” kata dia.
Badra mengaku tak punya biaya untuk memperbaiki rumahnya, karena penghasilannya sebagai buruh tani serabutan yang pas-pasan, bahkan tidak menentu.
“Sehari dapat Rp 20-30.000. Belum bisa memperbaiki rumah, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja harus dicukup-cukupkan,” ucap Badra.