Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Perahu di Dasar Bengawan Solo Dipastikan Cagar Budaya Bekas Zaman Belanda

Kompas.com - 11/10/2019, 11:04 WIB
Hamzah Arfah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur memastikan bahwa tiga perahu yang ditemukan warga di dasar Sungai Bengawan Solo di Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, Jawa Timur, masuk dalam kriteria benda cagar budaya.

Hal itu dipastikan, setelah tim dari BPCB meninjau langsung lokasi penemuan perahu-perahu yang disebut peninggalan masa kolonial Belanda itu, Kamis (10/10/2019).

Tim BPCB bersama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lamongan.

"Kami sudah melihat perahu-perahu tersebut, dan memang memenuhi kriteria sebagai cagar budaya menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010," ujar arkeolog dari BPCB Jawa Timur  Wicaksono Dwi Nugroho saat dihubungi, Jumat (11/10/2019).

Baca juga: Perahu Diduga Bekas Peninggalan Belanda Ditemukan di Dasar Bengawan Solo

BPCB Jatim kemudian merekomendasikan kepada pihak terkait dan Pemkab Lamongan untuk menyelamatkan dan mengamankan ketiga perahu tersebut sebagai warisan sejarah.

"Sehingga perlu untuk diamankan atau dipindahkan dari lokasi temuan," ucap dia.

Sebelumnya, tim dari BPCB Jatim yang berjumlah tiga personel termasuk Wicaksono sendiri, telah melihat dan mengamati langsung temuan tiga perahu tersebut.

Bahkan, mereka pun menyelam ke dasar Bengawan Solo untuk dapat melihat perahu peninggalan zaman kolonial Belanda yang telah karam tersebut.

Diperlukan alat berat (crane) untuk dapat mengangkat ketiga perahu tersebut dari dasar Bengawan Solo.

Sebab sebagian besar badan perahu telah tertutup lumpur di dasar sungai.

"Kalau memang akan diangkat ke permukaan, ya besar kemungkinan menggunakan alat berat, pakai crane, agar bodi perahu tidak rusak," tutur Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Lamongan, Mifta Alamuddin.

Baca juga: Warga Melihat Kawanan Buaya di Aliran Bengawan Solo

Mohammad Amam, warga yang pertama kali menemukan ketiga perahu tersebut mengatakan, warga Desa Mertani sudah coba mengangkat ketiga perahu secara manual.

Namun, usaha tersebut gagal, lantaran sebagian besar badan perahu masih tertutup lumpur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com