Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Identitas Mayat di Lahan Tebu Terungkap dari Pen Bekas Patah Tulang

Kompas.com - 01/10/2019, 16:22 WIB
Hamzah Arfah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Teka-teki mengenai sosok mayat yang ditemukan dalam keadaan membusuk di lahan tebu di Desa Bolo, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Jawa Timur,  akhirnya terungkap.

Identitas mayat berjenis kelamin laki-laki tersebut kemudian diketahui setelah salah seorang warga bernama Ahmad Sohib mengetahui ciri-ciri jenazah.

Salah satunya, adanya platina penyambung patah tulang di bagian kaki kiri jenazah tersebut.

"Benar itu kakek saya, namanya Pakrom, usianya sekitar 90 tahun. Ciri-cirinya juga sama persis, ada pen (platina) dan bekas operasi patah tulang di bagian lutut kirinya," ujar Sohib, saat melihat di lokasi kejadian, Selasa (1/10/2019).

Baca juga: Jenazah Membusuk Ditemukan Warga di Lahan Tebu di Gresik

Sohib maupun almarhum Pakrom merupakan warga Desa Gosari, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik.

Sebelum ditemukan tewas pada Selasa pagi, korban dikatakan telah meninggalkan rumah sejak 30 hari yang lalu.

"Almarhum memang mempunyai riwayat pikun, dan sudah meninggalkan rumah sekitar 30an hari. Kami sudah berupaya mencarinya tapi tidak ketemu," ucap dia.

Sementara itu, Wakapolsek Ujungpangkah Ipda Teguh Santoso mengatakan, tidak ada indikasi yang mengarah pada dugaan pembunuhan.

"Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," kata Teguh.

Kejadian penemuan mayat tersebut pertama kali diketahui oleh Supriyanto (33), warga Desa Sidokecik, Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto.

"Awalnya saksi berteduh di bawah pohon jati setelah memanen tebu, sambil beristirahat sejenak. Tapi kemudian dia mencium bau busuk yang sangat menyengat. Dia pun kaget saat melihat ada mayat tergeletak di ladang tebu, dan kemudian melapor ke kami," tutur Teguh.

Jenzah kemudian dibawa menggunakan ambulans dari Puskesmas Sidayu.

Setelah penyelidikan dilakukan oleh pihak kepolisian, jenazah bakal dibawa pulang oleh keluarga untuk dimakamkan.

Baca juga: Menangis Sesenggukan, YN Menyesal Biarkan Bayinya Tewas di Bak Mandi

Baca juga: Geramnya Ibu Kandung, Tahu Anaknya Diperkosa dan Dibunuh di Sukabumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com