JAYAPURA, KOMPAS.com - Berdiri di atas Teluk Youtefa dan menghadap langsung ke Samudera Pasifik semakin melengkapi keberadaan Jembatan Holtekamp sebagai obyek wisata di Kota Jayapura, Papua.
Bentang utama jembatan sepanjang 433 meter dan konstruksi jembatan pendekat sisi Holtekamp sepanjang 600 meter menjadikan lokasi tersebut sebagai lokasi yang cocok untuk berolahraga di pagi hari.
Hal tersebut yang kemudian membuat Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura menggelar Holtekamp Fun Bike dengan rute perjalanan sepanjang 47,7 kilometer, Sabtu (21/9/2019).
Baca juga: Bahagianya Warga Jayapura Mendapat Layanan Internet Setelah 24 Hari
Di sepanjang jalan menuju Jembatan Holtekamp terdapat beberapa obyek wisata, seperti Pantai Hamadi, Pantai Holtekamp, Kampung Tobati, Kampung Enggros, dan lainnya.
Tepat di sisi jembatan terdapat Tanjung Siberi yang kini menjadi salah satu obyek wisata utama di Kota Jayapura.
"Tujuan kita juga untuk memicu, kita lihat pemandangan begitu indah, ada Tanjung (Siberi) di situ yang dulu tempat kita menyimpan tiang pancang, sekarang sudah dibersihkan masyarakat dan mungkin Pemda membantu menyiapkan fasilitas-fasilitasnya," kata Kepala BBPJN XVIII Jayapura, Osman Marbun.
Sebenarnya, nama jembatan tersebut belum ada, karena menunggu keputusan Presiden Joko Widodo.
Namun, sejak awal pembangunan, masyarakat terbiasa menyebutnya dengan Jembatan Holtekamp.
Saat memasuki area jembatan, pemandangan Tanjung Siberi, Kampung Tobati dan Enggros sudah terlihat di bagian bawah kanan.
Sementara, di sisi kiri, pengunjung bisa melihat langsung Samudera Pasifik dan perbukitan Papua Nugini.
Osman memastikan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tidak akan berhenti membangun wilayah tersebut.
Sejak awal, wlayah tersebut telah diprediksi memiliki potensi wisata yang cukup tinggi.
"Apa lagi kalau nanti ini sudah dibangun sama Kementerian PUPR, contoh di utara ada penginapan, di sini ada fasilitas untuk main selancar air, baru ada tempat masyarakat jual souvenir," tutur Osman.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Provinsi Papua Iwanta Parangin-Angin menilai, Kota Jayapura memerlukan obyek wisata tambahan untuk merangsang kedatangan wisatawan.