Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LIPI Pastikan Ribuan Ikan Mati di Ambon Bukan karena Keracunan

Kompas.com - 19/09/2019, 14:30 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ambon membeberkan hasil penelitian atas fenomena matinya ribuan ikan di sejumlah pantai di Pulau Ambon, dalam beberapa hari terakhir.

Setelah melakukan uji laboratorium terhadap sejumlah sampel yang diambil, LIPI memastikan ribuan ikan yang mati terdampar di sejumlah pantai itu tidak tercemari racun, maupun terdampak ledakan alga beracun.

“Berdasarkan hasil penelitian,tidak ada ikan yang teracuni,”kata Kepala LIPI Ambon, Nugroho Dwi Hananto seusai memimpin rapat bersama isntansi terkait lainnya di aula Kantor LIPI Ambon, Kamis (19/9/2019).

Baca juga: LIPI: Ribuan Ikan Mati Misterius di Ambon Bukan Karena Ledakan Bawah Laut, tapi...

Dia memastikan kematian ribuan ekor ikan itu sama sekali tidak terkait dengan fitoplankton atau ledakan alga beracun, maupun racun yang berasal dari potas yang digunakan manusia.

“Ledakan alga yang beracun itu gugur. Kemudian racun yang sifatnya pakai potas juga termasuk, bom juga iya (gugur),” ujar Nugroho.

Nugroho juga mengungkap fakta lainnya dari hasil penelitian.

Ribuan ikan tersebut juga tidak tercemari zat kima berupa logam berat.

Menurut LIPI, jika ikan-ikan tersebut terpapar racun, ledakan alga dan juga logam berat, maka ikan-ikan tersebut itdak langsung mati secara mendadak seperti yang ditemukan.

“Kalau logam berat, karakteristiknya itu, dia (ikan) tidak langsung mati, tapi timbul dan menumpuk. Seperti manusia, kalau kercunan tidak langsung mati,”ujar Nugroho.

Sebelumnya, Kepala Balai Karantina Ikan Ambon juga menegaskan bahwa ikan-ikan yang mati terdampar itu tidak tercemari racun.

Fenomena ribuan ikan mati secara misterius dan terdampar di sejumah pantai di Pulau Ambon terjadi sejak Sabtu (14/9/2019) pekan lalu.

Fenomena itu pun masih menghebohkan warga hingga saat ini.

Akibat fenomena itu sempat beredar isu di masyarakat bahwa kematian ikan-ikan tersebut merupakan pertanda akan terjadi gempa dan tsunami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com