Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Peserta Tewas dan 4 Terluka, Pembukaan Kemah Budaya Nasional Akan Diawali Mengheningkan Cipta

Kompas.com - 26/08/2019, 05:37 WIB
Perdana Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Pembukaan Kemah Budaya Nasional (KBN) ke-10 tahun 2019 di Padang Panjang, Sumatera Barat, dipastikan berlangsung dalam suasana duka.

Hal ini menyusul meninggalnya satu peserta saat gladi bersih dan terlukanya 4 peserta lain.

Wali Kota Padang Panjang, Fadly Amran mengatakan, Pemkot Padang Panjang dan seluruh peserta serta tamu KBN menyatakan ikut berduka cita.

Baca juga: Kemah Budaya Berujung Petaka, 1 Siswa SD Tewas Tertimpa Tiang Sound System

"Sebagai wujud duka cita terhadap salah seorang siswa SD peserta KBN itu, maka sebelum acara pembukaan akan ada mengheningkan cipta," kata Fadly, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (25/8/2019).

Fadly mengaku kaget dengan adanya berita musibah pada saat gladi bersih KBN itu.

Saat itu, dirinya sedang ada tugas di Jakarta dan setelah mendengar kejadian itu langsung kembali ke Padang Panjang.

Fadly menyebutkan, pihaknya langsung membesuk korban yang mengalami luka-luka serta bertakziah ke rumah duka RRH (12), siswa SDN 03 Guguk Malintang, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar.

Sebelumnya diberitakan, kegiatan Kemah Budaya Nasional 2019 yang digelar di GOR Khatib Sulaiman, Padang Panjang, Sumatera Barat, berujung petaka.

Baca juga: Penjelasan Kwarda Sumbar soal Siswa SD Tewas Saat Kemah Budaya

Saat gladi bersih sebelum pembukaan yang digelar, Minggu (25/8/2019) pagi, tiba-tiba tiang sound system acara itu jatuh dan menimpa lima peserta. Satu di antaranya meninggal dunia.

Korban yang meninggal RRH (12), siswa SDN 03 Guguk Malintang, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar.

Sedangkan empat orang lainnya mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit yaitu Niesya Defina Putri (11) dan Adina Raisa Claresta (11) yang juga merupakan murid SDN 03 Guguk Malintang.

Korban lainnya adalah Afrirona (27), staf TU di SDN 03 Guguk Malintang dan Afririani (28), guru honorer di SD tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com