JAYAPURA, KOMPAS.com - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Provinsi Papua masih berulah dan membuat korban terus berjatuhan.
Dari sisi TNI, setidaknya sepanjang 2019 sudah 8 prajurit yang gugur saat menjalankan tugas. Tiga di antaranya gugur bersamaan dalam kontak senjata yang terjadi di Kabupaten Nduga.
"Pada 2019 ini, 8 prajurit TNI Gugur dan 8 luka-luka," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol CPL Eko Daryanto, melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (18/08/2019).
1. Pratu Muhammad Makamu
Pada 18 Januari 2019, Pratu Muhammad Makamu yang bersama rekan-rakannya sedang mendistribusikan logistik terlibat kontak senjata dengan KKB pimpinan Lekagak Talenggen di Distrik Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
Dalam kontak senjata tersebut, Pratu Muhammad Makamu terkena tembakan di paha kirinya. Namun, karena terlambat dievakuasi, ia akhirnya gugur.
Baca juga: Prajurit TNI yang Gugur Korban Penembakan di Jayawijaya Diberikan Penghargaan
2. Praka Nasrudin
Seorang prajurit TNI dari satuan Yonif Raider Kostrad 751/VJS, Praka Nasrudin gugur akibat tertembak anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat korban mengamankan Bandara Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua, 28 Januari 2019.
Dalam kejadian tersebut, satu prajurit TNI lainnya, Praka Muhammad Rifai Pagesa mengalami luka tembak di tangan akibat kontak senjata dengan anggota KKB.
3. Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji
Tiga prajurit TNI ini gugur saat kontak senjata dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Mugi, Nduga, Papua, pada 7 Maret 2019.
Ketiga prajurit itu tergabung dalam Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum).
Mereka tengah melakukan pengamanan proses pergeseran pasukan TNI yang akan membangun proyek Trans Papua Wamena-Mumugu.
Dalam kejadian tersebut, Kependam XVII/Cenderawasih saat itu, Kolonel inf Muhammad Aidi mengklaim pasukan TNI berhasil menewaskan 7 hingga 10 anggota KKB.
Baca juga: Satu Prajurit TNI Korban Penembakan KKB di Jayawijaya Gugur
4. Pratu Kasnun