Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

500 Burung Kacer Diselundupkan di Dalam Bakul, Sebagian Mati karena Stres

Kompas.com - 30/07/2019, 14:42 WIB
Hadi Maulana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

 

BATAM, KOMPAS.com - Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Lanal Batam berhasil mengamankan 500 ekor burung jenis Kacer asal Malaysia yang diselundupkan ke Indonesia melalui Batam, Kepri, menggunakan speedboat.

Saat ditemukan, burung-burung tersebut dimasukan oleh penyelundup ke dalam bakul yang jumlahnya ada 55 bakul. Diduga, penyimpanan di dalam bakul tersebut untuk mengelabui petugas.

Komandan Lanal Batam Kolonel Laut (P) Alan Dahlan mengatakan, keberhasilan pengungkapan ini berkat informasi dari sejumlah nelayan yang kerap melihat aksi penyelundupan burung asal Malaysia yang masuk ke Indonesia melalui jalur laut pulau Batam.

"Kami sudah berkoordinasi dengan kantor karantina hewan di Batam terkait burung-burung asal Malaysia ini," kata Alan di Mako Lanal Batam, Selasa (30/7/2019).

Baca juga: Polair Gagalkan Penyelundupan Kepiting Senilai Rp 4,5 Miliar ke Luar Negeri

Menurut Allan, setelah mendapat informasi, Tim F1QR Lanal Batam langsung melakukan penangkapan.

Namun, tekong atau pemilik kapal berhasil kabur. Sementara, speedboat tanpa nama dengan mesin 40 PK merk Yamaha dibawa ke daratan Pulau Kasam Telaga Punggur, Batam.

Selanjutnya, Tim membawa speedboat dan 500 burung jenis Kacer ke Lanal Batam untuk dilaksanakan pemeriksaan lebih lanjut.

Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Lanal Batam berhasil mengamankan 500 ekor burung jenis Kacer asal Malaysia yang diselundupkan ke Indonesia melalui Batam, Kepri menggunakan speedboat.
HADI MAULANA Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Lanal Batam berhasil mengamankan 500 ekor burung jenis Kacer asal Malaysia yang diselundupkan ke Indonesia melalui Batam, Kepri menggunakan speedboat.
Menurut Alan, saat ini ada beberapa ekor burung yang mati. Diduga, burung-burung tersebut mati akibat stres karena dikurung di dalam bakul.

Alan mengatakan, nantinya burung-burung tersebut akan menjalani pemeriksaan di karantina hewan, untuk mengetahui apakah burung-burung tersebut terjangkit penyakit atau tidak.

Setelah pemeriksaan, baru diputuskan apakah burung-burung itu akan dikirim balik ke negara asalnya atau diperbolehkan untuk dilepasliarkan di Batam.

Alan mengatakan, dari informasi awal, pihaknya juga mendapatkan ada informasi bahwa speedboat tersebut juga membawa narkoba.

Namun, saat penggeledahan sama sekali tidak ada yang menemukan narkoba.

"Untuk narkoba nihil dan murni hanya ada 500 ekor burung yang dikemas di dalam 55 bakul," kata Alan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com