Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Siswa Berprestasi Bakar Belasan Piagam | Seluruh Siswa Satu SD Tak Diterima di SMP Mana Pun

Kompas.com - 28/06/2019, 08:09 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Y (12) membakar belasan piagam penghargaan pada Minggu (23/6/2019), setelah mengetahui dirinya tidak diterima di sekolah pilihannya.

Aksi putra pasangan Sugeng Witoto (50) dan Sukoharti (45) tersebut segera menjadi viral di media sosial. Sugeng menjelaskan, ada sekitar 15 piagam yang dibakar oleh putranya itu.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau para tamu undangan untuk tidak membawa hadiah apapun saat acara pernikahan putri sulungnya. 

Puncak acara pernikahan akan digelar pada Sabtu di Grand City Convention Hall Surabaya. Presiden Jokowi juga dijadwalkan hadir dalam resepsi tersebut.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Siswa berprestasi bakar belasan piagam miliknya, ini alasannya

Ilustrasi sekolah rusakShutterstock Ilustrasi sekolah rusak

Sugeng Witoto membenarkan aksi nekat anak ketiganya itu karena kecewa tidak diterima di sekolah favoritnya.

Y merasa piagam-piagam tersebut tidak berlaku lagi dengan kondisi saat ini.

Piagam-piagam tersebut merupakan piagam kejuaraan seni dan agama yang diikuti dan beberapa menyabet juara satu tingkat Kabupaten Pekalongan. Sugeng menceritakan, ada sekitar 15 piagam penghargaan yang dibakar.

"Anak saya juga selalu masuk dan memiliki ranking di kelasnya. Mungkin berpikiran piagam-piagam tidak membantu dirinya masuk ke SMP Negeri 1 Kajen (sekolah yang diinginkan), jadi akhirnya dibakar," kata Sugeng saat ditemui di kediamannya, Rabu (26/6/2019), seperti dikutip dari Tribun Jateng.

Baca berita selengkapnya: Kecewa Tak Diterima di SMPN Impian, Siswa SD Berprestasi Ini Bakar 15 Piagam

2. Siswa satu SD di Indramayu tak diterima di SMP manapun

Ilustrasi PPDBRONY ARIYANTO NUGROHO Ilustrasi PPDB

Kepala Seksi Kurikulum dan Peserta Didik Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Pendi Susanto mengatakan, satu SD yang tidak diterima di SMP mana pun adalah SDN 1 Sukasari yang berada di daerah perbatasan antara Kecamatan Arahan dan Kecamatan Lohbener.

"SD ini sebenarnya lebih dekat ke SMPN 1 Lohbener tapi posisinya di Kecamatan Arahan, ketika mau mendaftar ke SMP terdekat di Kecamatan Arahan yang masuk zona tapi tidak diterima karena jauh," ujar dia kepada TribunCirebon.com, Kamis (27/6/2019).

Alhasil, sebanyak 28 murid dari satu sekolah itu tidak diterima di SMP mana pun.

"Ke SMPN 1 Arahan terlalu jauh jadi tidak diterima, ke SMPN 1 Lohbener ini sudah melewati batas wilayah jadi tidak diterima juga," ucap dia.

Baca berita selengkapnya: Seluruh Siswa Satu SD di Indramayu Tak Diterima di SMP Mana Pun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com