Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bonus Atlet Tidak Sesuai, KONI Protes ke Pemkot Tasikmalaya

Kompas.com - 11/06/2019, 10:06 WIB
Irwan Nugraha,
Rachmawati

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tasikmalaya, memprotes pemerintah kota setempat karena pemberian jumlah bonus atlet tak sesuai dengan pengajuan selama ini.

Pengajuan telah dilakukan pada tahun 2017 lalu untuk bonus atlet berprestasi kontingen Porda 2018 di Kabupaten Bogor dan baru cair pada 29 Mei 2019 kemarin.

Kondisi tersebut sempat membuat kisruh para atlet, manajer, pelatih dan official lainnya. Mereka memprotes KONI Kota Tasikmalaya karena jumlah bonus yang masuk ke rekening mereka tak sesuai  dengan yang dijanjikan sebelumnya oleh kepala daerah.

"Kami memprotes keras karena bonus yang diterima oleh atlet, manajer, pelatih, dan teknisi tidak sesuai pengajuan proposal. Padahal pengajuan tersebut semua angkanya sama oleh kabupaten/kota di Jabar lainnya. Kejadian ini sangat menyakiti insan olahraga di Kota Tasikmalaya," jelas Ketua Koni Kota Tasikmalaya, Edi kepada wartawan, Selasa (11/6/2019).

Baca juga: Mulai 31 Mei, Bandara Wiriadinata Layani Penerbangan Surabaya-Tasikmalaya

Menurut Edi, kejadian ini baru pertama kali terjadi di Tasikmalaya. Pada perhelatan Porda sebelumnya, bonus yang diberikan sesuai dengan pengajuan dan mengikuti standarisasi daerah lainnya di Jabar.

Sebelumnya pada pengajuan bonus bagi atlet,  peraih medali emas mendapatkan bonus sebanyak Rp 50 juta, perak Rp 20 juta, perunggu Rp 10 juta. Namun kenyataannya bonus yang masuk ke rekening penerima medali emas hanya 40 juta.

"Berhubung kita konsisten, bagi peraih medali emas semua penerimanya KONI Kota Tasikmalaya menambahkan 10 juta rupiah, Jadi jumlahnya tetap sama Rp 50 juta," ujarnya.

Hal sama diterima oleh para manajer, pelatih, dan teknisi para atlet yang berprestasi.

Mereka dijanjikan akan menerima bonus per keping medali yang ditorehkan atletnya. Tapi, kenyatannya mereka hanya mendapatkan bonus flat sebesar Rp 5 juta untuk seluruh official berprestasi tersebut.

"Padahal untuk pelatih berprestasi atletnya dihitung per keping dan bonusnya diakumulasikan. Besarannya tiap keping emas Rp 12,5 juta, perak Rp 10 juta, dan perunggu Rp 7,5 juta. Jadi seharusnya ada yang dapat sampai Rp 60 juta untuk pelatih. Ini malah flat hanya dikasih Rp 5 juta semuanya," ungkapnya.

Baca juga: Dana Operasional Ambulans Berisi Batu Diberikan Ketua DPC Gerindra Kota Tasikmalaya

Ironisnya lagi, selama ini KONI Kota Tasikmalaya tak pernah diikutkan dalam pembahasan anggaran bagi pemberian bonus kepada para atlet. Hal ini sangat berbeda dengan even Porda sebelumnya yang secara khidmat ada acara penutupan sekaligus pemberian bonus.

"Catat, kami selama ini tak pernah diikutkan dalam pembahasan anggaran oleh tim dari Pemkot Tasikmalaya. Tahu-tahu begini dan atlet, pelatih, manajer protes ke kami karena bonus tak sesuai. Ok, target kami tak tercapai, tapi medali tahun sekarang bertambah," pungkasnya.

Sementara itu, pihak Pemkot Tasikmalaya masih bungkam terkait kasus kisruh bonus atlet tersebut. Sampai berita ini diturunkan, belum ada pejabat berwenang yang memberikan komentar apapun terkait permasalahan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com