Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2019, 07:11 WIB
Kiki Andi Pati,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com – Satu dari 15 orang pendaki Gunung Mekongga, Desa Tinukari, Kecamatan Wawo, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) terserang hipotermia, Senin (29/4/2019).

Awalnya, 15 pendaki Gunung Mekongga hendak turun dari pos 8 ke pos 7. Namun hun yang turun sejak beberapa hari terakhir membuat kondisi fisik mereka tidak stabil.

Sehingga satu orang pendaki bernama Cindy (18) mengalami hipotermia di pos 7. Rombongan komunitas pencinta alam ini tengah melakukan ekspedisi Hutan Gunung Mekongga yang dilaksanakan sejak 23 April 2019 lalu.

Kepala Basarnas Kendari, Djuanedi menjelaskan, pihaknya pertama kali mendapatkan laporan dari salah satu pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolut, sekitar pukul 08.45 Wita.

“Kita menerima informasi pertama kali dari Pak Tahir, anggota BPBD Kolut bahwa telah terjadi musibah yang membahayakan jiwa manusia 15 orang pendaki di Gunung Mekongga sekitar pukul 03.36 Wita dini hari tadi,” kata Djunaedi.

Baca juga: Kurangi Kecelakaan, Kini Pendaki Gunung Merbabu Wajib Kenakan Gelang Ber-chip

Tiga dari 15 orang pendaki telah turun melapor ke masyarakat sekitar Gunung Mekongga, sehingga tersisa 12 orang yang beristirahat di pos 7.

Setelah menerima laporan tersebut, sekitar pukul 08.55 Wita, lima anggota tim Basarnas dari pos Kolaka langsung menuju tempat kejadian musibah dengan menggunakan satu unit rescue car dan membawa peralatan pendukung lainnya untuk memberikan bantuan SAR.

"Masyarakat sekitar lokasi pun sudah melakukan pencarian awal terhadap para pendaki, namun hingga saat ini belum berhasil ditemukan," terangnya.

Hingga saat ini, tim SAR gabungan masih berusaha mencari 12 belas orang pendaki yang masih berada di Gunung Mekongga.

Baca juga: 5 Pendaki Gunung Gede Pangrango Kelelahan di Jalur Selabintana, 2 Cedera

Pada pukul 18.55 Wita tadi, kantor Basarnas Kendari kembali memberangkatkan satu tim berjumlah enam orang dan  bergabung dengan tim pertama yang sudah lebih awal tiba di lokasi.

"Pencarian ini melibatkan kurang lebih 58 orang yang terdiri dari Basarnas, Polsek Wawo, Koramil Kolut, BPBD Kolut, komunitas pecinta alam dan masyarakat setempat," tambah Djunaedi.

Berikut nama-nama pendaki yang masih dalam pencarian : 

1.Sarifa, perempuan (18)

2. Ahmad Mambulo, laki-laki (23)

3. Asep Sunardi, laki-laki (23)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com