Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Pertanian: Daripada Sebarkan Hoaks, Lebih Baik Tanam Jagung

Kompas.com - 21/03/2019, 17:17 WIB
Ari Maulana Karang,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.comMenteri Pertanian Amran Sulaiman mengajak para petani di Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk tidak menyebarkan berita-berita hoaks. Daripada membuat berita bohong, lebih baik petani menanam jagung.

Hal ini disampaikan Amran saat menghadiri acara apresiasi dan sinkronisasi program Kementerian Pertanian di Kabupaten Garut.

“Saya tambah bantuan jagung (bibit) 10.000 hektar, hentikan hoaks, tanam jagung. Ini yang bisa membawa kesejahteraan masyarakat,” katanya saat memberi sambutan di hadapan ribuan petani di Garut di lapang Ciateul, Tarogong Kidul, Kamis (21/3/2019).

Amran menyampaikan, Presiden Joko Widodo menitipkan salam untuk warga Garut. Jokowi, menurut Amran, adalah sosok yang rendah hati. Ia pun memberi garansi bahwa Jokowi sangat mencintai kalangan santri, salah satu buktinya adalah dicetuskannya hari santri.

“Beliau sederhana, tolong aku meminta tolong satu, jangan difitnah, kita ini satu, kita jaga persaudaraan, hidup ini sementara jangan menyebar hoaks, yang bagus adalah menyebar bibit jagung, bibit kopi, bibit ayam daripada menyebar hoaks,” katanya.

Baca juga: [HOAKS] Ada Badai 45 Knot di Yogyakarta pada 17-20 Maret 2019

Amran mengingatkan kepada semua pihak untuk tidak meracuni generasi bangsa dengan hoaks. Sebab, negara ini masih butuh berjaya 1.000 tahun ke depan. Karenanya, janganlah mengedepankan ego hingga merontokkan persaudaraan.

“Kita lebih bagus mengirim, mendistribusikan bibit daripada hoaks,” tegasnya.

Amran meminta kepada alim ulama di Garut agar dapat memberikan wejangan dan nasihat kepada generasi muda agar pada saatnya nanti Indonesia bisa menjadi negara adidaya.

Selain itu, Amran pun meminta agar masyarakat juga menyayangi para pendahulu bangsa yang gugur di medan perang tanpa gaji dan honor.

“Tolong isi kemerdekaan ini dengan kebaikan, kita isi dengan pembangunan, kita saling menghargai, saling menghormati," katanya.

Amran mengaku sangat sedih karena mendapati banyak berita-berita bohong soal Presiden Jokowi. Ia pun berharap jangan karena sesuatu hal, lantas masyarakat saling menghina. Karena, menurutnya, takdir tidak akan pernah tertukar.

“Kami sedih, tapi bukan di sini, di tempat lain. Aku dapat berita, presiden PKI, ini beliau lahir tahun 1961, PKI tutup tahun 1965, ada bayi baru menangis langsung ber-PKI dia, berorganisasi, bawa-bawa stempel ke mana-mana,” katanya.

Baca juga: TKN Jokowi-Maruf Laporkan Tirto.id ke Dewan Pers Terkait Meme Hoaks

Dalam kesempatan itu, Amran membagi-bagikan paket bantuan untuk petani dari mulai traktor mesin, domba dan ayam ternak, hingga bantuan bibit jagung, padi dan lainnya.

Amran bangga, karena bantuan yang dikucurkan pemerintah ke Garut selama empat tahun ke belakang telah berhasil menurunkan angka kemiskinan hingga 2 persen.

“Kami datang hari ini ingin memberikan bantuan, karena kemiskinan turun 2 persen, kami berdoa semoga bisa turun hingga 5 persen,” harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com