Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Magelang Diguyur Hujan Es, Bagaimana Bisa Terjadi?

Kompas.com - 13/03/2019, 18:54 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wilayah Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diguyur hujan disertai butiran es pada Rabu (13/3/2019).

Informasi ini didapatkan dari masyarakat yang kemudian diunggah oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho. Dia mengunggahnya di akun Twitter @Sutopo_PN.

"Hujan campur es di Pakis Kabupaten Magelang Jawa Tengah pada 13 Maret 2019 sekitar pukul 13.00 WIB. Hujan deras berlangsung di daerah Magelang hingga Yogyakarta. Beberapa pohon tumbang," tulis Sutopo dalam keterangan unggahannya.

Sebelum di Magelang, hujan es beberapa kali sempat melanda Indonesia, misalnya di Bandung dan Jakarta beberapa waktu lalu.

Sebenarnya apa yang menyebabkan hujan disertai butiran es terjadi?

Hujan es atau dikenal dengan istilah hail storm, adalah kondisi hujan yang tidak hanya berupa air namun juga disertai dengan butiran kecil es.

Dikutip dari The Sun, hujan es bisa terjadi selama cuaca buruk, misalnya badai angin. Angin menerbangkan debu yang ada di permukaan tanah sehingga bertabrakan dengan air yang dingin.

Butiran es itu terbentuk saat air membeku di sekitar objek yang berterbangan. Ketika massanya sudah terlampau berat, maka ia akan terjatuh ke permukaan tanah.

Butiran es ini berukuran mulai dari 5 milimeter hingga seukuran bola golf. Selain itu, terjadinya hujan es ini tidak terkait dengan musim dingin, karena terjadinya justru di luar musim itu.

Sementara keterangan dalam situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geologi (BMKG), sebagaimana ditulis oleh Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko, hujan es terjadi pada saat musim pancaroba atau peralihan, baik dari penghujan ke kemarau, maupun sebaliknya.

Beberapa indikasi yang bisa diamati sebagai pertanda akan turunnya hujan es adalah adanya awan cumulonimbus, angin, dan udara yang dingin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com