MAMUJU, KOMPAS.com – Ratusan warga Lingkungan Sama’, Kelurahan Bebanga, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, mengungsi ke kantor lurah setempat karena gunung retak, Kamis (7/3/2019).
Untuk mencapai kantor lurah, warga berjalan kaki sepanjang 3 kilometer lantaran akses jalan menuju lingkungan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan.
Ratusan warga Sama' ini terpaksa mengungsi karena khawatir gunung yang berada di lingkungannya longsor.
Curah hujan tinggi yang menerjang kecamatan tersebut membuat ratusan warga panik sehingga rela meninggalkan harta benda dan kampung halamanya untuk mencari tempat aman.
Baca juga: Banjir dan Longsor Terjang Mamasa, 6 Rumah Ambruk
Warga yang membawa keluarga dan anak-anak langsung mendapat pemeriksaan kesehatan oleh petugas di posko pengungsian.
“Warga panik lantaran gunung bergerak dan hujan deras yang tak kunjung reda. Mereka mengungsikan anak-anak mereka ke kantor lurah,” jelas Rusdin, lurah Bebanga, Kamis.
Untuk membantu logistik untuk pengungsi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial Kabupaten Mamuju langsung mendirikan dapur umum.
Rencananya, para pengungsi tinggal di posko pengungsian selama beberapa hari hingga kondisi di lingkungan di kampung halaman mereka dinyatakan membaik.
Rusdin menjelaskan, saat ini sejumlah bayi dan orangtuanya telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mamuju lantaran mengalami demam tinggi yang diduga akibat kecapekan setelah berjalan kaki sejauh 3 kilometer menuju posko pengungsian.
Baca juga: Pemkab Klaten Buat Dapur Umum di Wilayah Terdampak Banjir
Hingga Jumat (8/3/2019) pagi ini, gelombang pengungsian warga yang ketakutan tertimpa longsor dan banjir masih terus terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.