Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir dan Longsor Terjang Mamasa, 6 Rumah Ambruk

Kompas.com - 08/03/2019, 08:50 WIB
Junaedi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MAMASA, KOMPAS.com – Banjir bandang dan longsor menerjang Desa Batanguru, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Kamis (7/3/2019) petang.

Enam rumah warga di sepanjang bantaran Sungai Batanguru ambruk dihantam banjir dan tanah longsor. Sementara sejumlah jalan antar-kecamatan dan desa putus total akibat tertimbun material longsor dan pohon tumbang.

Dalam video amatir yang direkam warga, sejumlah rumah penduduk tampak ambruk diterjang banjir. Sementara, beberapa rumah warga lainnya roboh tertimbun tanah longsor.

Banjir ini dipicu akibat Sungai Batanguru yang membelah Kecamatan sumarorong di wilayah tersebut meluap hingga merendam pemukiman di sepanjang muara sungai.

Jalan-jalan kecamatan mendadak jadi sungai yang dialiri banjir bandang dari Sungai Batanguru yang tengah mencari jalan.

Baca juga: Penyebab Banjir Bandang di Madiun Menurut Gubernur Jatim Khofifah

Camat Sumarorong Armianto yang dikonfirmasi via telepon membenarkan kejadian tersebut. Armianto mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi rinci terkait kejadian tersebut.

Ia hanya menyebut informasi sementara menyebukan, ada sekitar 6 rumah warga yang ambruk karena terdampak banjir bandang dan tanah longsor.

“Kami belum menerima laporan lengkapnya. Namun sementara dilaporkan ada 6 rumah warga ambruk dan tertimbun longsor. Ini sudah kita laporkan ke pemda dan BPBD Mamasa,” jelas Armianto

Armianto mengatakan, pihaknya telah melaporkan kasus bencana alam ini ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamasa. Untuk saat ini, BPBD belum bisa dikonfirmasi terkait bencana alam tersebut.

Baca juga: Banjir Bandang di Madiun, Tol Caruban-Solo Ditutup hingga Ribuan Warga Mengungsi

Beberapa tahun sebelumnya, lokasi ini juga pernah dilanda banjir bandang hingga belasan warga tewas terseret arus. Puluhan rumah hancur dan ambruk terseret banjir bandang.

Maraknya penebangan hutan secara liar di sekitar kawasan ini diduga menjadi pemicu lokasi ini rutin terkena banjir tahunan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com