SURABAYA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menuturkan bahwa Indonesia segera berubah menjadi negara kleptokrasi, bukan lagi demokrasi, jika tidak ada perubahan.
Istilah itu dipakai Prabowo untuk menggambarkan banyaknya praktik pencurian kekayaan negara oleh elite-elite negara.
"Klepto artinya pencuri. Apa negara ini akan berubah menjadi negara kleptokrasi? Karena sudah ada gejalanya," kata Prabowo di acara Silaturahim Ahlith Thoriqoh Syathoriyah Annahdliyah di Majelis Taklim Kyai Tambak Deres Surabaya, Selasa (19/2/2019).
Baca juga: Massa Pendukung Jokowi Sambut Kunjungan Prabowo di Surabaya
Ketua Umum Partai Gerindra itu memberikan contoh, saat ini kekayaan bangsa Indonesia lebih banyak berada di luar negeri daripada di dalam negeri.
Di luar negeri, lanjut dia, kekayaan bangsa Indonesia mencapai Rp 11.400 triliun lebih, sedangkan kekayaan yang ada di dalam negeri di bank-bank yang ada di Indonesia hanya Rp 5.465 triliun.
"Kekayaan kita banyak yang mengalir keluar. Menteri Keuangan di kabinet kali ini juga mengakui. Jadi di luar negeri, kekayaan bangsa kita dua kali lipat daripada yang ada di dalam negeri," tutur Prabowo.
Baca juga: Prabowo: Mungkin Ini yang Terakhir untuk Indonesia...
Saat menghadiri acara yang berlokasi di Tambak Deres, Kelurahan Bulak, Kecamatan Bulak, tersebut, rombongan Prabowo sempat disambut ratusan pendukung capres Jokowi di jalur menuju lokasi.
Saat rombongan Prabowo melintas, pendukung Jokowi membentangkan spanduk dan menyanyikan jingle lagu kampanye Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.