Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Tebu Mengaku Kecewa terhadap Pemerintah

Kompas.com - 09/02/2019, 09:45 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Ratusan petani tebu dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), mengaku kecewa terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Presiden dinilai telah abai dan tidak memperhatikan nasib petani tebu, yang semakin hari semakin mengkawatirkan.

Pengurus DPP APTRI, Edi Sukamto, mengatakan, beberapa waktu yang lalu, pihaknya telah menemui sejumlah menteri, seperti Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Enggarstiato Lukita, dan staf kepresidenan Teten Masduki, terkait persoalan tata niaga gula nasional.

“Waktu itu kami sudah sampaikan semua keinginan kami, dan berjanji akan disampaikan kepada Presiden Jokowi, tapi nyatanya, sampai hari ini aspirasi kami belum sampai ke beliau,” ungkap Edi kepada Kompas.com, di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (9/2/2019).

Baca juga: Demi Petani Tebu, Presiden Jokowi Janji Naikkan Harga Gula

Yang terjadi, lanjut dia, Presiden Jokowi justru sibuk menemui pendemo yang mengatasnamakan petani tebu.

“Padahal kami pastikan, petani tebu tidak pernah mendemo pemerintah, kami menerima kebijakan yang dibuat pemerintah dengan duka cita. Tapi tolong, mulyakan kami ini, jangan abaikan kami,” pintanya.

Hal senada disampaikan pengurus DPP APTRI dari Provinsi Lampung, I Made Windu. Menurut dia, kebijakan terkait tata niaga gula sampai hari ini belum jelas dan mengambang. Terbukti, harga gula yang ditetapkan Kementerian Perdagangan hanya Rp 9.100 per kilogram. Padahal, sesuai hasil survei tim independen yang dibentuk kementerian pertanian, seharusnya harga gula petani Rp 10.500 hingga Rp 10.800 per kilogram.

“Ya, memang masih beruntung ada Bulog yang mau membeli Rp 9.700 dari petani, tetapi kalau itu terus dibiarkan, Bulog bisa merugi,” tegasnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Petani Tebu di Jawa Barat Tak Rasakan Manisnya Gula

Untuk itulah, para petani berharap agar Presiden Jokowi menetapi janjinya untuk mengurangi impor gula serta memberikan proteksi terhadap petani.

“Kami minta tiga bulan sebelum masa giling, yakni sekitar bulan Maret mendatang, sudah ada kepastian dan keputusan yang tegas dari presiden, berapa harga gula di tingkat petani. Kami ingin ada patokan sebagaimana yang dibuat tim independen tahun 2018 lalu,” pungkas Mappanay, perwakilan petani tebu asal Makassar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com