Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Petani Tebu di Jawa Barat Tak Rasakan Manisnya Gula

Kompas.com - 27/01/2018, 10:04 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat asal Partai Golkar dan Demokrat, Dedi Mulyadi mengatakan, selama ini petani tebu di sentra penghasil gula Jawa Barat selalu terkendala dengan harga penjualan tebu yang semakin murah.

Sementara, harga bahan pokok seperti beras untuk kehidupan sehari-hari petani terus merangkak naik dan semakin mahal. Permasalahannya muncul karena ketidakseimbangan antara penghasilan produksi petani tebu dan pedagang gula.

“Harus ada regulasi yang mengatur keseimbangan itu. Sehingga, petani tebu pun merasakan manisnya gula. Selama ini petani tidak merasakan manisnya gula, karena harga jual tebu murah sedangkan harga gula terus mahal,” jelas Dedi saat menghadiri acara di salah satu sentra pertanian tebu di Desa Pasaleman, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, Jumat (26/1/2018) malam.

Faktor lainnya adalah adanya alih fungsi lahan pertanian tebu ke areal pemukiman yang semakin padat. Padahal, kata Dedi, selama ini warga di Desa Pasaleman, sebagian besar menggantungkan hidupnya sebagai petani tebu.

“Kalau harus alih fungsi, buka sawah untuk menanam padi saja. Sehingga, kebutuhan beras daerah ini juga terpenuhi di samping melimpahnya bahan baku gula. Maka di situ ada titik keseimbangan dua kebutuhan komoditas,” kata Dedi.

Baca juga : Kisah Anak Korban Banjir Citarum Ini Membuat Dedi Mulyadi Sedih

Hal itu diungkapkan Dedi saat kepala desa setempat, Johan Setiawan bersama warganya yang mayoritas petani tebu mengeluhkan harga tebu yang terus mengalami penurunan. Saat harganya turun, otomatis berdampak pada kondisi ekonomi masyarakat sekitar.

“Harga tebu sedang murah sekali, sementara beras mahal. Warga disini kan kebanyakan petani tebu, jadi terasa sekali kalau tebu sedang murah, pasti ekonomi repot,” katanya.

Di desa tersebut, setidaknya terdapat lahan tebu seluas 90 hektar. Hasil panen tebu di wilayah itu didistribusikan ke pabrik-pabrik gula yang ada di sekitar Cirebon.

Baca juga : Soal Kedaulatan Pangan, Dedi Mulyadi Bilang Perlu Belajar ke Kampung Baduy

Selain kendala dalam harga jual tebu, petani setempat juga dihadapkan pada persoalan semakin sempitnya lahan. Banyak pemilik lahan yang diketahui mengalihfungsikan bahkan menjual lahan tebu miliknya.

“Kalau dari minat kan disini mah turun temurun biasanya. Tetapi, lahannya semakin sedikit dari tahun ke tahun,” pungkasnya.

Kompas TV Deklarasi pasangan bakal Calon Gubernur dan bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Barat di pilkada 2018, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi digelar di Bandung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com