KOMPAS.com - Tim SAR gabungan mengevakuasi 131 warga di sekitar lereng Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, Rabu (6/2/2019).
Hal itu dilakukan tim SAR dan petugas ketika memantau aliran lava Gunung Karangetang yang sudah mencapai bibir pantai.
Sementara itu, petugas mengalami kesulitan untuk mengirim bantuan logistik ke para pengungsi.
Akses menuju ke lokasi pengungsian banyak kendala, seperti jalan putus hingga tingginya ombak.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Tim SAR gabungan telah mengevakuasi 131 warga yang terdampak erupsi Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
"Jumlah yang dievakuasi sampai saat ini ada 131 jiwa. Di antaranya, laki-laki 61 orang, perempuan 70 orang, jumlah kepala keluarga (KK) 37. Mereka dievakuasi ke pos pengungsi di Gereja Nazareth, Desa Kawahang," kata Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado Feri Ariyanto seperti dikutip dari rilis tertulis, Rabu (6/2/2019) pukul 22.58 WITA.
"Sebanyak 7 KK, 25 jiwa, dievakuasi oleh tim dari Desa Beba ke Desa Kawahang, Kecamatan Siau Barat," tambah dia.
Baca Juga: Erupsi Gunung Karangetang, Tim SAR Gabungan Evakuasi 131 Warga
Wakil Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) John Palandung mengatakan, sejumlah warga yang bermukim di sekitar Gunung Karangetang sudah dievakuasi.
"Warga diungsikan di dua tempat. Satu berada di Gereja Nazareth, Desa Kawahang, dan lainnya di Desa Batubulan. Di Kawahang 74 orang, di Batubulan 56 orang," ujar John.
Ia menambahkan, saat ini warga yang mengungsi membutuhkan makanan, pakaian, dan masker.
"Namun, yang paling pokok makanan. Pemerintah Daerah (Pemda) Sitaro sudah memberikan makanan lauk-pauk," kata John.
Baca Juga: Aliran Lava Gunung Karangetang Capai Laut, 130 Warga Diungsikan
Pengiriman bantuan bagi para pengungsi mendapatkan kendala, antara akses jalan putus hingga tingginya ombak laut.