AMBON, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon menyebut, naiknya air laut disertai gelombang tinggi di perairan Buru Selatan, hingga memicu kepanikan warga diakibatkan fenomena supermoon.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Ambon, Andi Azhar Rusdin mengungkapkan, fenomena alam itu terjadi lantaran jarak bulan yang mendekati bumi.
“Bukan karena ada gempa, tapi itu yang terjadi fenomena supermoon. Itu karena jarak bulan mendekati bumi,” kata Andi, kepada Kompas.com, Kamis (24/1/2019).
Baca juga: Air Laut Naik, Warga Pulau Buru Berlarian ke Gunung
Dia mengatakan, fenomena supermoon merupakan fenomena alam biasa, namun dapat memicu terjadinya air pasang melebihi kondisi normal.
”Jadi, bukan bluemoon tapi supermoon, itu yang memicu air pasang maksimum yang melebihi kondisi seperti biasa,” ujar dia.
Meski mengakui terjadi air pasang dan gelombang tinggi, namun dia mengaku pihaknya tidak dapat mengetahui pasti seberapa tinggi kenaikan air laut di wilayah tersebut, karena tidak ada alat pendeteksi yang dipasang di wilayah itu.
“Kalau kita berbicara data, tidak ada alat yang dipasang di sana. Jadi, kita lihat alat di Ambon oh memang sekitar pukul 3.20 WIT itu maksimum, dan gelombangnya perlahan-lahan naik,” ujar dia.
Baca juga: Air Pasang Capai 1,4 Meter Saat Supermoon, BMKG Imbau Warga Pesisir Waspada
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kenaikan air laut dan gelombang tinggi di wilayah Buru Selatan memicu ribuan warga di wilayah tersebut memilih mengungsi ke tempat yang dianggap aman karena takut terjadi musibah.
Warga semakin khawatir karena pada saat yang bersamaan, berhembus isu kalau akan terjadi gelombang tsunami di wilayah itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.