Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2019, 13:28 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan,
Khairina

Tim Redaksi

KAPUAS HULU, KOMPAS.com — Upaya pencarian korban kapal motor penyeberangan yang tenggelam di Sungai Kapuas di Desa Nanga Seberuang, Kecamatan Semitau, Kabupaten Kapuas Hulu, yang terjadi pada Sabtu (19/1/2019) sekitar pukul 20.00 WIB, berakhir.

Pada pencarian hari ketiga, Selasa (22/1/2019), tim SAR gabungan kembali menemukan empat korban yang dinyatakan hilang saat peristiwa tersebut terjadi.

Dengan demikian, ke-12 orang yang hilang tersebut sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Sebelumnya, pada pencarian hari kedua, Senin (21/1/2019), petugas menemukan delapan korban. Oleh karena itu, jumlah keseluruhan korban yang tewas dalam peristiwa tersebut berjumlah 13 orang.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pontianak Hery Marantika mengatakan, pada hari ketiga pencarian tim SAR gabungan menyisir permukaan sungai hingga radius 15 kilometer dari lokasi kejadian.

"Upaya pencarian dibagi menjadi tiga sektor dengan melibatkan tim SAR gabungan," ujar Hery kepada Kompas.com, Selasa siang.

Baca juga: 5 Fakta Kecelakaan Kapal Motor di Sungai Kapuas, 4 Masih Hilang hingga Arus Deras Jadi Kendala

Peristiwa tersebut berawal ketika kapal motor yang dikemudikan Gunawan membawa 24 orang penumpang serta 9 unit kendaraan bermotor menyeberang dari PT Berlian Estate menuju penyeberangan dermaga PT SJRE (Apeng).

Namun, saat bertolak untuk menyeberang dari dermaga yang satu ke dermaga yang lainnya, sekitar 10 meter sebelum dermaga tujuan, kapal kemudian karam dan tenggelam.

Dalam peristiwa tersebut, 13 orang meninggal dunia dan 11 orang selamat.

Berikut daftar nama korban hilang yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia :

1. Veronika/P (33)

2. Julio Waso/L (6 bulan)

3. Alfonsia Hanya/P (42)

4. Aprianus Kansius Lele/L (27)

5. Stepanus Nalu/L (40)

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com