Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Halmahera Utara, Ada 18 Kali Gempa Susulan

Kompas.com - 07/01/2019, 07:51 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Gempa magnitudo 6,5 mengguncang Halmahera Utara, Senin (07/01/2019) pukul 00.27 WIB. Gempa terjadi di wilayah laut di sebelah barat laut Kabupaten Halmahera Utara.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Edward Henrry Mengko mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 6,5 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo 6,6.

"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,37 LU dan 126,75 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 154 km arah barat laut Kota Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara pada kedalaman 47 km," kata Edward dalam keterangan tertulis, Senin.

Baca juga: Hari Ini, Halmahera Selatan Diguncang 21 Kali Gempa

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi batuan pada Lempeng Laut Maluku," tambah Edward mengutip pernyataan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono.

Lanjut dia, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah laut di sebelah barat laut Kabupaten Halmahera Utara ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (thrust fault).

"Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Manado, Bitung, Siau, Naha, Tobelo, dan Galela dalam skala intensitas II -III MMI. Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," jelasnya.

Ia menambahkan, hingga pukul 05.58 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 18 kali gempa bumi susulan (aftershock).

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," harapnya.

Kompas TV Gunung Anak Krakatau masih erupsi dengan ketinggian asap dan abu vulkanik mencapai 1 kilometer. Hingga Jumat (4/1) siang, gunung tersebut sudah sembilan kali erupsi.<br /> <br /> Asap tebal yang keluar dari Gunung Anak Krakatau terlihat dari pos pemantau di Pasauran, Serang, Banten.<br /> <br /> Gempa vulkanik juga masih terjadi akibat aktivitas Anak Krakatau, tapi berkekuatan kecil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com