Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Car Free Night" saat Malam Tahun Baru di Solo, 32 Kantong Parkir Disiapkan

Kompas.com - 30/12/2018, 14:09 WIB
Labib Zamani,
Krisiandi

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surakarta menyediakan 32 kantong parkir bagi masyarakat yang ingin merayakan malam pergantian tahun di Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (31/12/2018) malam. Pesta pergantian tahun di Solo dikemas dalam car free night (CFN).

Menurut Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surakarta Ari Wibowo, penyediaan kantong-kantong parkir tersebut karena sepanjang Jalan Slamet Riyadi mulai Purwosari hingga Gladag atau sekitar 4,2 kilometer ditutup total.

Sejumlah ruas jalan akan dilakukan rekayasa lalu lintas berupa pengalihan arus.

"Untuk mempermudah transportasi bagi masyarakat yang ingin merayakan malam tahun baru, disediakan 32 kantong parkir," kata Ari, Minggu (30/12/2018).

Baca juga: 8 Dekorasi Simpel Rayakan Tahun Baru di Rumah

Kantong parkir yang disiapkan tersebut tersebar di berbagai lokasi antara lain, Stasiun Purwosari, PLN Purwosari, Jalan Hasanudin, Diamond, Jalan dr Moewardi, Jalan dr Sutomo, Jalan dr Cipto, Jalan Bhayangkara, Stadion Sriwedari, dan Jalan dr Supomo. 

Lalu, Pengadilan Negeri (PN) Surakarta, Grha Wisata Niaga, Jalan Museum, Jalan Kartini, Gedung Bathari, Jalan Diponegoro, Jalan Gatot Subroto, Jalan Teuku Umar, Jalan Imam Bonjol, Balai Kota Surakarta, Benteng Vastenburg dan Loji Wetan.

"Penutupan Jalan Slamet Riyadi dimulai Senin (31/12/2018) pukul 21.00 WIB hingga Selasa (1/1/2019) pukul 01.00 WIB," terangnya.

Pesta malam pergantian tahun akan diisi dengan atraksi seni dan tari tradisional, pagelaran musik jazz, karawitan, keroncong, perkusi, wayang dan musik religi. Acara dimulai dari pukul 20.00 - 24.00 malam.

Ada lima panggung yang disiapkan dalam event CFN malam tahun baru. Yaitu, depan Loji Gandrung, Plaza Sriwedari, Perempatan Ngarsopuro, Bundaran Gladag dan panggung utama di halaman Balai Kota.

"Puncak acara berupa pemukulan gong dan sirine yang dilakukan Bapak Wali Kota Surakarta diberbagai titik sepanjang jalan Slamet Riyadi," terang dia.

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo melarang warga atau pengunjung menyalakan kembang api yang meledak atau petasan saat merayakan pesta malam pergantian tahun. Larangan tersebut bertujuan untuk menjaga iklim yang kondusif di Kota Solo.

"Tidak ada pesta kembang api dan tidak ada perayaan menyambut tahun baru dengan petasan atau kembang api yang meletus di atas," jelas Rudy.

Pihaknya juga telah membuat surat edaran terkait larangan menyalakan kembang api dan petasan saat malam tahun baru. Surat edaran dikirim ke kelurahan, linmas dan disampaikan kepada masyarakat.

Baca juga: Malam Tahun Baru, DKI Gelar Doa Bersama untuk Korban Tsunami Selat Sunda

"Kita sudah buat edaran di masing-masing kelurahan supaya tidak menyalakan kembang api dan petasan," imbuhnya.

Sementara Kapolresta Surakarta Kombes Ribut Hari Wibowo mengimbau kepada seluruh masyarakat yang merayakan malam tahun baru untuk ikut serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Pihaknya juga melarang masyarakat membunyikan petasan yang bisa meledak.

"Masyarakat kita imbau untuk tetap menciptakan keamanan dan menjaga ketertiban selama acara berlangsung. Jangan menyalakan petasan yang bisa meledak," ungkapnya.

Kompas TV Dua hari jelang tahun baru, kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat padat. Minggu (30/12) pagi kawasan Simpang Gadog macet 5kilometer. Macet terjadi selepas keluar pintu Tol Ciawi hingga Simpang Gadog. Menurut polisi, keadaan ini sama seperti keadaan saat liburan panjang biasanya. 70 persen kendaraan yang melintasi puncak bernomor polisi asal Jakarta. Untuk mengantisipasi antrian panjang kendaraan, kepolisian memberlakukan sistem satu arah sesuai dengan kondisi. Sementara itu, saat malam tahun baru 2019, jalur Puncak akan ditutup selama 12 jam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com