PEKANBARU, KOMPAS.com - Kabid Dokkes RS Bhayangkara Polda Riau Kombes Pol Asmara Hadi mengatakan, tim Disaster Victim Investigation (DVI) melakukan pencocokan data antemortem dan postmortem 5 keluarga yang datang mengaku sebagai keluarga korban.
Saat ini, masih ada 6 jenazah yang belum teridentifikasi.
Sementara ini, ada 2 korban yang dilakukan pencocokan DNA dengan keluarganya.
"Dua jenazah dengan identitas Indra Zulkifli (25) alamat Tebing Tinggi, Sumut dan Faizal Ariyanto (24) alamat Serdang Bedagai, Sumut. Keduanya sedang kami cocokkan DNA dengan ibu kandungnya," kata Asmara pada Kompas.com, Rabu (5/12/2018).
Baca juga: 5 Fakta Baru Mayat di Selat Malaka, Dugaan TKI Ilegal hingga Total 10 Mayat Ditemukan
Kondisi kedua jenazah dan 4 lainnya dalam kondisi membusuk lanjut, yang cukup menyulitkan tim DVI melakukan identifikasi.
"Prosedur yang dilakukan Tim DVI, mengambil data primer dan sekunder. Untuk data primer seperti sidik jari cukup sulit, karena sudah membusuk lanjut. Kemudian dilakukan pengambilan data sekunder, yakni dengan pencocokan struktur gigi dan DNA. Tapi ini cukup lama menentukan hasil," terang Asmara.
Dari 9 jenazah yang diterima pihaknya, tiga jenazah sudah teridentifikasi, yakni Mimi Dewi (32) warah Sumbar, Ujang Chaniago (48) warga Sumbar, dan Marian Suhadi (24) warga Sumatera Utara.
Sembilan jenazah yang ditemukan di Perairan Selat Malaka wilayah Kabupaten Bengkalis, Riau, secara berturut turut dalam sepekan lalu.
Kemudian, Selasa (4/12/2018), ditemukan lagi satu mayat di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti, yang juga tidak ditemukan identitasnya.
Sehingga, total mayat yang ditemukan di Perairan Selat Malaka berjumlah 10 orang.
Namun, kasus ini belum ada titik terang. Polisi belum memastikan apakah ini korban kapal tenggelam atau tidak. Termasuk polisi juga masih menyelidiki apakah korban ini merupakan TKI ilegal yang bekerja di Malaysia.