KOMPAS.com - Tim SAR gabungan Basarnas, TNI dan Polri terus berupaya keras mencari dan mengevakuasi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610.
Kabar terbaru, 52 identitas korban telah ditemukan oleh tim SAR selama proses penyisiran hingga hari Selasa (30/10/2018).
Seiring identitas korban terungkap, demikian juga kenangan terakhir terurai satu demi satu.
Berikut ini sejumlah kisah dan fakta baru tentang proses pencarian korban pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang.
Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayjen Nugroho Budi Wirianto menyebut, sampai dengan Selasa (30/10/2018) sore, timnya telah menemukan puluhan identitas para korban kecelakaan Lion Air JT 610.
Identitas tersebut ditemukan di perairan tempat jatuhnya pesawat itu di Tanjung Karawang, Jawa Barat.
"Sampai dengan saat ini, kami sudah menemukan sekitar 52 kartu identitas dari para korban, baik KTP, KTA, BPJS maupun paspor," kata Nugroho, di kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada hari Selasa (30/10/2018).
Detil dari identitas tersebut terdiri dari identitas 18 orang berjenis kelamin perempuan dan 34 orang laki-laki.
Baca Juga: Hingga Selasa, Basarnas Sudah Temukan 52 Identitas Korban Lion Air JT 610
Komunitas Paramotor Indonesia atau powered paraglider melakukan penyisiran korban dan puing pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang.
"Ini pertama kalinya Paramotor Indonesia berperan dalam operasi pencarian pesawat jatuh bersama Basarnas," ujar Ketua Paramotor Indonesia Cahyo Alkantana, di Posko Tanjungpakis, Karawang, Selasa (30/10/2018).
Ada 8 pilot paramotor dalam dua hari ke depan dan dalam sehari, para pilot paramotor bisa belasan kali terbang melakukan pemantauan dari udara.
"Cara ini terbilang efektif karena tidak memerlukan landasan seperti helipad untuk terbang, karena kami bisa terbang dari mana saja. Paramotor juga bisa terbang dengan ketinggian 1.000 meter hingga 1 meter di atas permukaan laut," kata dia.
Baca Juga: Paramotor Indonesia Ikut Sisir Puing Lion Air JT 610 di Karawang