Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecahkan Rekor Muri, 11.983 Siswa Khataman Qur’an dan Terjemahannya

Kompas.com - 27/10/2018, 15:41 WIB
Ari Widodo,
Khairina

Tim Redaksi

DEMAK,KOMPAS.com – Belasan ribu pelajar SMP khusyuk menghadapi Al Quran. Mulut mereka komat kamit melantunkan firman Allah dalam kitab suci umat Islam tersebut.

Lautan pelajar SMP tersebut tengah melaksanakan tahtimul (khataman) Al Quran di Simpang Enam Demak, Jumat (26/10/2018) sore.

Jika biasanya khotmil Al Quran hanya membaca ayat suci dalam Bahasa Arab, tapi kali ini , 11.983 anak usia belasan tahun juga membaca tafsir ayat tersebut.

Momentum tersebut mampu memecahkan rekor MURI untuk kategori Khatam Al Quran dan terjemahannya dengan peserta terbanyak.

Baca juga: Pecahkan Rekor Muri, 27.649 Siswa Ikut Khataman Al Quran di Pontianak

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak Anjar Gunadi menuturkan, pendidikan karakter anak dimulai dengan menjalankan ajaran agama.

“Tahtimul Quran ini, selain sebagai bentuk pendidikan, juga salah satu cara untuk meningkatkan amalan ibadah. Pendidikan karakter anak harus dimulai dengan ajaran agama untuk memperkuat pendidikan karakter mereka,” tutur Anjar.

Penyelenggaraan Tahtimul Quran dengan peserta siswa SMP se Kabupaten Demak sebagai implementasi program unggulan Bupati Demak HM Natsir 'Maghrib Matikan TV, Ayo Mengaji'.

Setelah dicanangkan program religi tersebut, sekolah-sekolah di Demak menggalakkan Baca Tulis Al Qur’an (BTQ) sebagai muatan lokal wajib dalam kurikulum mereka.

Bahkan sebagai penghargaan, sekolah memberikan piagam bagi murid yang berhasil khatam atau selesai membaca Quran.

“Kami ikut mendukung semua program – program bupati, yang tentunya untuk kemajuan pedidikan di Kota Wali ini,” kata Anjar.

Sementara itu, berbagai persiapan dilakukan pihak sekolah guna mendukung acara Tahtimul Quran.

SMP Negeri 2 Demak misalnya, salah satu sekolah favorit di Kota Wali yang mengirimkan sebanyak 415 siswa – siswinya itu, satu bulan sebelum pelaksanaan Tahtimul Quran, anak - anak bersama guru mereka membaca Al Quran bersama pada saat jam literasi yang dilaksanakan 10 menit sebelum istirahat pertama.

“Anak – anak bersama guru membaca (tadarus) di dalam kelas selama 10 menit pada Juz 17, sesuai jatah yang kami dapat dari panitia. Selain tadarus di kelas , kami juga gladi bersama-sama di halaman sekolah , pembacaan Al Quran bersama artinya,” kata Junaedi Abdilah, Guru Bahasa Inggris SMPN 2 Demak, seusai mendampingi siswa – siswinya mengikuti Tahtimul Quran di Simpang Enam Demak.

“Beberapa guru di kelas juga memasang Al Quran Juz 17 di layar LCD proyektor untuk mengantisipasi beberapa siswa yang lupa tidak membawa Al Quran , agar tetap bisa membaca dan menyimak Al Quran sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak membaca,” lanjutnya. 

Kompas TV Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, masyarakat Semarang punya tradisi unik bernama Tradisi Dugderan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com