Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma’ruf Amin Sebut Defisit BPJS karena Kesalahan Manajemen

Kompas.com - 18/10/2018, 15:55 WIB
Hamzah Arfah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com – Calon Wakil Presiden (cawapres) pasangan nomor urut satu KH Ma’ruf Amin ikut buka suara terkait defisit yang sedang dialami Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Menurut Ma'ruf, sekitar sebulan lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan pemerintah memberikan suntikan kepada BPJS Kesehatan Rp 4,9 triliun, untuk membayar utang kepada sejumlah rumah sakit mitra.

“Kenapa pemerintah masih harus tekor, rumah sakit sampai belum dibayar, saya kira itu hanya masalah manajemen saja,” ujar Ma’ruf saat menghadiri acara seminar di Universitas Islam Darul Ulum (Unisda), Lamongan, Kamis (18/10/2018).

Ma’ruf menjelaskan, apa yang dialami oleh BPJS Kesehatan pada saat ini tidak lebih karena kesalahan manajerial dalam mengelola keuangan. Ia lantas mengatakan siap membantu dan membenahi BPJS bila nantinya terpilih.

“Jika saya terpilih sebagai wakil presiden, saya ingin mematangkan dan memantapkan lagi supaya dirasakan lebih oleh masyarakat,” jelasnya.

Baca juga: BPJS Kesehatan Sudah Tawarkan Opsi Iuran Naik, tetapi Ditolak Presiden

Ia juga menuturkan, sengaja menghadiri seminar terkait Jaminan Kesehatan Nasional di Unisda Lamongan juga untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dan mahasiswa arti penting program tersebut.

“Saya mendorong adanya JKN ini dengan berbasis saling membantu. Kalau pemerintah mampu, kalau belum mampu maka pemerintah dan masyarakat harus saling membantu. Karena itu, kita harap masyarakat harus ikut turut serta, karena kalau masyarakat ikut JKN ini untuk dirinya sendiri kalau dia sakit. Kalau tidak, ya untuk membantu orang lain yang sakit,” ucap dia.

“Prinsip inilah yang ingin kita galakkan, terutama orang kaya itu untuk membantu dan memberikan sumbangan dalam rangka saling membantu untuk masyarakat dan negara,” pungkasnya.

Baca juga: Teguran Keras Presiden Jokowi untuk BPJS Kesehatan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com