Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramuka Teriak "2019 Ganti Presiden", Gus Ipul Minta Kwarnas Ambil Tindakan Tegas

Kompas.com - 17/10/2018, 23:18 WIB
Achmad Faizal,
Khairina

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua Kwarda Pramuka Jawa Timur, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengaku sudah berkirim surat resmi kepada Kwarnas Pramuka di Jakarta terkait video viral sekelompok anggota Pramuka yang meneriakkan kata-kata "2019 Ganti Presiden".

"Kami meminta Kwarnas Pramuka mengambil tindakan tegas. Karena ini menyangkut anak-anak dan seragam Pramuka," kata Wakil Gubernur Jawa Timur ini, Rabu (17/10/2018).

Kata dia, ada pelanggaran etika dalam video tersebut, di mana sekelompok anak-anak yang mengenakan seragam Pramuka digiring ke wilayah politik praktis dengan meneriakkan kata-kata "2019 Ganti Presiden".

Dia sangat menyesalkan berita itu beredar luas melalui media sosial.

Menurut Gus Ipul, yang dia pahami sebagai Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur, organisasi Pramuka adalah organisasi pembentuk karakter bangsa yang berdiri di atas semua golongan.

"Saya khawatir ada anggapan bahwa gerakan Pramuka sekarang diperbolehkan masuk dalam politik praktis dan terlibat dukung mendukung," jelasnya.

Baca juga: Pramuka Teriak 2019 Ganti Presiden, Risma Minta Pelajar Tak Jadi Alat Kampanye

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini juga menyayangkan video yang melibatkan anak-anak berseragam Pramuka berteriak "2019 Ganti Presiden".

Dia meminta para elit politik tidak melibatkan anak-anak dalam politik praktis.

Video berdurasi 1 menit viral di media sosial beberapa hari terakhir. Dalam video tersebut, ratusan anggota Pramuka meneriakkan kata-kata "2019 Ganti Presiden".

Kata-kata "2019 Ganti Presiden" diucapkan oleh anak-anak yang mengenakan pakaian Pramuka.

Pengucapan kata-kata tersebut dibimbing oleh beberapa orang yang tidak mengenakan pakaian Pramuka.

Di tengah peserta berseragam Pramuka, terdapat beberapa orang yang mengenakan pakaian putih.

Di akhir video, peserta juga dituntun mengucapkan kata-kata takbir. Belum jelas dimana dan kapan video tersebut diambil. 

Kompas TV Hal ini dilakukan karena terbatasnya anggota Bawaslu untuk mengawasi pelaksanaan pemilu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com