Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI Tawarkan Kereta Sistem Baterai ke Pemkot Bandung

Kompas.com - 14/09/2018, 14:43 WIB
Putra Prima Perdana,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- PT Kereta Api Indonesia melakukan rapat tertutup dengan pemerintah Kota Bandung di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Jumat (14/9/2018).

Dalam rapat tersebut, PT KAI menawarkan sarana transportasi baru kepada Pemerintah Kota Bandung yang diberi nama Autonomous Rail Rapid Transit (ART).

Kereta buatan China ini tidak menggunakan rel kereta pada umumnya melainkan menggunakan ban seperti halnya bus.

“Kami memikirkan solusi untuk kemacetan di Kota Bandung menggunakan kereta ringan yang menggunakan sistem baru. ART ini pakai virtual track, ada garis, jadi dia membaca dengan sensor untuk diarahkan,” kata Dirut PT KAI Edi Sukmoro seusai rapat, Jumat siang.

Baca juga: PT KAI Rilis Promo Tiket Kereta Api Cilacap-Banyuwangi, Ini Daftarnya

Edi memastikan, kereta ART berjalan dengan sistem baterai namun tidak menggunakan konstruksi elektrifikasi seperti commuter line di Jabodetabek.

“ART ini menggunakan baterai. Jadi setiap kali berhenti, dia menurunkan penumpang sambil ngecas. Chargingnya 10 menit bisa dipakai untuk 25 km. Ini teknologi baru, nanti kita pelajari bersama mana yang paling menguntungkan buat kemacetan di Bandung,” jelas Edi.

Dengan sistem teknologi yang dimiliki, Edi memastikan harga kereta ART terbilang murah ketimbang teknologi kereta lainnya.

“ART ini tidak menggunakan (jalur) konvensional besi, sehingga jauh lebih murah dan bisa dikerjakan lebih cepat. Keretanya biasa, kapasitas penumpangnya satu wagon itu 100 orang,” tandasnya.

Sementara itu, pelaksana tugas Wali Kota Bandung Oded M Danial mengaku tertarik dengan tawaran PT KAI.

Menurut dia, ART akan memberikan alternatif lain kepada masyarakat untuk beralih dari sebelumnya menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi umum.

“Ini enggak akan mengganti LRT. Justru ini menambah dari hanya LRT. Kalau LRT sudah ada rutenya dan lagi berjalan prosesnya. Saya sangat tertarik karena harganya murah dan tidak perlu konstruksi,” tutur Oded.

Kompas TV Ridwan Kamil ingin Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan moda transportasi berbasis kereta api.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com