Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tetangga tentang Jokowi Kecil, Bocah Itu Sering Menangis kalau...

Kompas.com - 06/09/2018, 16:58 WIB
Muhlis Al Alawi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Sutarti (65) masih mengingat saat ia sering memboncengkan bocah kelas IV SD dengan sepeda ontelnya menyusuri jalanan di Gondang, 53 tahun lalu.

Tak hanya itu, Kepala Sekolah Kelompok Bermain Kristen Sinar Kasih Nusukan itu masih terngiang rengekan seorang anak lelaki dengan postur tubuh kurus yang sering menangis meminta diantar ke rumah pamannya seusai pulang sekolah.

Ia pun tak menyangka, bocah lelaki yang pernah menjadi tetangga rumahnya itu kini menjadi orang nomor satu di Indonesia.

"Saya nggumun (heran, red) waktu Pak Jokowi jadi Wali Kota Solo. Apa nanti bisa bicara. Karena waktu kecil anaknya pendiam dan suka menangis kalau nggak diantar ke rumah pamannya dengan naik sepeda ontel," ujar Sutarti saat ditemui Kompas.com di kantornya, Senin ( 3/9/2018) siang.

Sutarti mengenal Jokowi saat pasangan keluarga Noto Mihardjo dan Sudjiatmi itu pindah rumah di pinggir bantaran Kali Anyar Solo sekitar tahun 1964. Saat itu, Jokowi kecil masih duduk dibangku kelas empat SD.

Tak beda dengan anak seusianya saat itu, kata Sutarti, Jokowi kecil juga sering bermain dengan sebayanya di pinggir kali. Hanya saja, sifat Jokowi kecil berbeda dengan teman-temannya.

"Pak Jokowi saat kecil orangnya pendiam. Tidak banyak bicara," ungkap Tarti (panggilan akrabnya).

Baca juga: Amankan Kunjungan Jokowi, Truk Brimob Terguling, 1 Polisi Meninggal

Sangat perhatian

Meski pendiam, Jokowi kecil memiliki perhatian kepada orang dan temannya. Ia acap kali mendapatkan kiriman makanan dari Jokowi saat orangtuanya memiliki hajatan.

"Orangnya dari kecil perhatian dan peduli sama orang," kata Tarti.

Lantaran bertetangga, lanjut Tarti, ia pun menjadi akrab dengan ibunda Jokowi. Tak jarang, ibunda Jokowi memintanya membantu menyelesaikan pekerjaan rumah dan mengantar Jokowi ke rumah pamannya.

"Saya sering boncengkan pakai sepeda ontel ke pakdenya (Pak Miyono) di Gondang. Kalau tidak mau menangis. Saya suruh makan dahulu, ya tidak mau. Pokoknya nangis itu minta ke sana," kata Tarti.

Lima tahun kemudian, lanjut Tarti, orangtua Jokowi pindah rumah di Sumber karena saat itu seluruh rumah yang berada di pinggir bantaran kali Anyar direlokasi. Lokasi pengganti dijual ke orang lain, lalu orangtua Jokowi membangun rumah di Sumber.

Tak dilupakan

Meski sudah menjadi orang besar, Jokowi tidak melupakannya. Saat menjabat sebagai wali kota Solo dan Gubernur DKI, Jokowi masih mau menemuinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com