Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Desa di Gunung Kidul Belum Nikmati Sinyal Telekomunikasi

Kompas.com - 02/09/2018, 16:51 WIB
Markus Yuwono,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Teknologi telekomunikasi saat ini terus berkembang pesat. Bahkan sudah akan dikembangkan ke tingkat 5G. Namun, di Pulau Jawa, khususnya di Gunungkidul, Yogyakarta, ada 13 desa yang belum tersentuh sinyal telekomunikasi.

Kabid Layanan Informatika Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Gunungkidul Kelik Yuniantoro mengatakan, ada 13 desa yang ada di 5 kecamatan di Gunungkidul belum mendapatkan sinyal telekomunikasi. Desa-desa tersebut berada di Kecamatan Gedangsari meliputi Desa Tegalrejo, Watugajah, Sampang, Serut dan Petir.

Selain itu, di wilayah Rongkop pun terdapat wilayah yang sulit untuk memperoleh sinyal, yakni Pucanganom dan Botodayaan.

Kemudian, Kecamatan Girisubo yang terdiri dari Desa Songbanyu. Ada pula Kecamatan Tepus dengan desa sinyal paling buruk berada di Desa Sumberwungu, Giripanggung dan Sawahan. Terakhir, Kecamatan Ponjong, desa yang masih mengalami blank spot, yakni Karangasem dan Kenteng.

"Sebanyak 13 desa di lima kecamatan masih mengalami titik kosong (blank spot) atau tidak ada sinyal dalam komunikasi," katanya kepada wartawan, Sabtu (1/9/2018).

Menurut dia, perlu adanya dukungan dari pemerintah pusat untuk menjangkau wilayah tersebut paling tidak untuk layanan dasar seperti telepon ataupun mengirim pesan singkat (SMS). Nantinya, penyedia layanan atau provider yang ingin memanfaatkan jaringan internet pemerintah bisa berkoordinasi.

Camat Gedangsari Imam Santoso mengakui ada lima desa yang masih sulit untuk berkomunikasi melalui perangkat gawai. Sehingga selama ini masyarakat di lokasi tersebut akan berpindah ke lokasi yang ada sinyal untuk berkomunikasi.

“Ada area tertentu blank spot,” kata Imam.

Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengaku heran area tidak ada sinyal bertambah dari tahun lalu. Dirinya memperoleh informasi masing-masing provider yang memiliki jaringan 3G dan 4 G memiliki kavling frekuensi masing-masing.

"Kami akan meminta agar dilakukan pengkajian, apa betul karena pengusaan provider sehingga ada wilayah yang tidak ter-cover jaringan. Jika demikian harus dikoordinasikan antar provider,"pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com