Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad Shinta Tak Kunjung Dipulangkan dari Jerman, Sang Ibu Kirim Surat Terbuka ke Jokowi

Kompas.com - 20/08/2018, 18:08 WIB
Andi Hartik,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Umi Salamah (54) melayangkan surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo terkait jasad anaknya, Shinta Putri Dina Pertiwi yang tak kunjung dipulangkan dari Jerman, Senin (20/8/2018).

Apalagi, sampai sejauh ini belum ada kejelasan kapan jasad gadis kelahiran 1 November 1993 itu akan dipulangkan.

Surat terbuka itu berisi tentang upaya Umi Salamah memulangkan jasad anaknya yang sampai saat ini masih berada di rumah duka, tidak jauh dari Kota Bayreuth.

Melalui surat terbuka itu, Umi Salamah berharap segera ada kejelasan tentang kepulangan jasad anak keduanya itu.

Baca juga: Kemlu Bantu Pemulangan Jenazah Mahasiswi yang Tenggelam di Jerman

"Harapan kami mohon segera mendapat kepastian jadwal pemulangan jenazah Shinta," kata Umi Salamah di rumahnya di Jalan Bandulan gang 12 Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Umi mengatakan, saat dirinya bertanya kepada pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) yang ada di Frankfurt, ia hanya mendapat jawaban bahwa jasad Shinta akan dipulangkan dengan maskapai terbaik dan tercepat. Tanpa memastikan kapan akan dipulangkan.

Padahal, Shinta meninggal di Jerman pada Rabu, 8 Agustus yang lalu. Artinya, hampir dua minggu jasad Shinta berada di Jerman.

"Ketika saya tanya, jawabannya hanya kami akan berusaha mencarikan maskapai yang terbaik dan tercepat," katanya.

Dosen di Universitas Brawijaya itu tidak mengetahui secara pasti kenapa anaknya belum dipulangkan. Padahal menurutnya, dokumen kepulangan anaknya sudah lengkap. Autopsi oleh otoritas setempat juga sudah selesai dilakukan.

Baca juga: Sampai Kembang Mayang Itu Layu, Jasad Shinta Belum Dipulangkan dari Jerman

"Surat - surat dokumen lengkap. Dan menurut PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) ini sudah siap. Karena peti sudah dipacking rapi. Tapi kenapa informasinya dari KJRI dan Kemenlu tidak pasti. Makanya kami menggunakan jalan surat terbuka untuk Presiden," katanya.

Shinta Putri Dina Pertiwi tenggelam saat berenang di Danau Trebgaster, Jerman pada Rabu (8/8/2018). Sempat dinyatakan hilang, Shinta akhirnya ditemukan tewas pada Jumat (10/8/2018).

Shinta memulai perjalannya di Jerman dengan menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Leipzig melalui jalur beasiswa. Setelah lulus, alumnus SMAN 7 Kota Malang itu melanjutkan studinya ke Universitas Bayreuth. Di kampus yang berdiri pada tahun 1975 itu, Shinta mengambil konsentrasi kedokteran forensik.

Shinta berencana wisada pada Desember nanti sebelum akhirnya tenggelam di danau dengan panjang 680 meter dan lebar 220 meter tersebut.

Baca juga: Mahasiswa Asal Malang yang Tenggelam di Jerman Akan Wisuda Desember dan Menikah

Kompas TV Karena merasa biaya terlalu tinggi, keluarga berinisiatif mengumpulkan donasi dari situs penggalangan dana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com