Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ide-ide Gila di Balik Modifikasi Motor Trail Bermuka Dua (2)

Kompas.com - 25/07/2018, 17:44 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Arif Fahrudin, modifikator motor trail bermuka dua asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, ini memang penggila otomotif. Motor itu hanyalah salah satu karya dari beberapa hasil modifikasinya.

Pria usia 40 tahun pemilik bengkel modifikasi Chardo Motor yang terletak di Jalan Raya Sambidoplang, Kecamatan Sumbergempol, ini sudah lama berkecimpung di bidang otomotif.

Darah modifikasi otomotif sudah mengalir sejak muda. Sejak masih duduk di bangku SMK, dia sudah malang melintang di dunia modifikasi motor.

Baca juga: Sangar, Motor Trail Bermuka Dua dari Tulungagung (1)

Berbagai gelaran lomba modifikasi tingkat regional hingga nasional sudah pernah diikutinya. Untuk itu, tak jarang dia sering menghabiskan waktu di luar kota karena hobinya itu. Ide-ide gila selalu menghampiri benaknya.

Dengan nama bengkel Chardo Motor itu pula namanya sempat melambung karena modifikasi motor yang dia lakukan.

"Kalau dulu malah sering enggak pulang karena ikut event," ujarnya suami dari Tipon Riyana ini saat ditemui di bengkelnya, Sabtu (21/7/2018).

Baca juga: Kisah di Balik Sneakers Jokowi, Sepatu Dikirim ke Istana dengan Menumpang Bus (1)

Selain modifikasi motor untuk keperluan lomba, Arif ternyata juga kerap mempunyai ide gila lainnya, antara lain membuat sendiri motor monowheel. Monowheel ini dirangkainya dengan mengandalkan mesin motor Yamaha Fizr.

Motor kreasinya ini menurutnya pernah mengisi ajang Supermoto yang digelar di Kanjuruhan Malang, yakni turun sebagai pengisi waktu untuk penampilan freestyler yang dibawakan sendiri saat itu.

Monowheel itu juga dia rakit sendiri dengan memanfaatkan pipa besi. Mesin penggeraknya berasal dari besutan mesin motor Fizr.

Baca juga: Cerita di Balik Jenazah yang Dibawa Pakai Motor, Dia Meninggal di Tengah Perjalanan

Hal lain yang tidak kalah gilanya, bapak dua anak yakni Wildan Rofina Aditya yang duduk di bangku kelas 3 SMP dan Sonya Najwa Aditya masih SD ini juga menciptakan motor amfibi, yakni motor yang bisa berjalan di darat dan di air.

"Motor amfibi ini saya rakit sendiri," ungkapnya.

Sebagaimana namanya, yakni amfibi, otomatis motor itu ditopang dengan seperangkat peralatan yang bisa membuatnya melibas dua jenis medan itu.

Baca juga: Bupati: Jemaah Haji, Pikir Ulang Sebelum Minum Air Kencing Unta

Tenaga penggeraknya adalah mesin motor KTM 85, sedangkan kunci utamanya adalah pada plat yang didesain sedemikian rupa dan berfungsi sebagai pelampung serta ban yang telah dimodifikasi.

"Motor itu dari darat bisa langsung meluncur ke air," ungkap Arif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com