Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resep Sehat Jemaah Haji Pamekasan di Tanah Suci, Pakai Jamu Warisan Leluhur

Kompas.com - 20/07/2018, 12:57 WIB
Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Jemaah calon haji (JCH) asal Kabupaten Pamekasan diberangkatkan oleh Pejabat Bupati Pamekasan Fattah Jasin dari depan halaman masjid agung Asyyuhada Pamekasan, Jumat (20/7/2018). Mereka tergabung dalam kloter 12 dan 13 embarkasi Juanda, Surabaya.

Tahun ini, ada 881 jemaah calon haji asal Pamekasan yang berangkat menunaikan rukun Islam yang kelima.

Bagi jemaah haji asal Pamekasan, berangkat menunaikan haji harus dalam keadaan prima fisiknya. Sebab yang akan dihadapi selama beribadah di Makkah dan Madinah, adalah ibadah fisik.

Untuk menjaga ketahanan fisiknya, jemaah asal Pamekasan memiliki resep jamu herbal yang sudah turun temurun dari nenek moyang mereka.

Jamu herbal terbuat dari buah asam yang sudah dikukus, kemudian dicampur dengan batu kapur yang sudah diendapkan dengan air. Endapan batu kapur itu kemudian dibungkus dengan buah asam, dibentuk bulat-bulat seperti permen.

Baca juga: Melihat Kantor Desa Mirip Istana Negara, Dibangun 4 Tahun dengan Dana Rp 1,8 Miliar

Khairul Kalam, salah satu jemaah haji asal Desa Panaguan, Kecamatan Larangan menuturkan, resep jamu tradisional itu sangat sederhana tapi sangat manjur dikonsumsi saat berada di Makkah dan Madina yang dikenal dengan cuaca ekstrem. Jamu tersebut bisa dikonsumsi baik dalam keadaan cuaca dingin ataupun cuaca panas.

“Jamu ini warisan leluhur yang masih terus dikonsumsi saat jemaah haji berangkat beribadah ke Makkah. Bahkan jemaah haji sepertinya wajib membawanya jika ingin bertahan dari cuaca ekstrem selama di Makkah,” ujar Khairul Kalam, di sela-sela menjelang keberangkatannya.

Kalam menambahkan, cerita soal khasiat jamu herbal itu sering disampaikan oleh jemaah haji yang sudah pernah menunaikan ibadah. Dari cerita-cerita itu kemudian menjadi kebiasaan bagi para jemaah calon haji yang hendak menunaikan ibadah haji.

Baca juga: Sudah 2 Hari Bersekolah, 36 Siswa SD Tiba-tiba Dikeluarkan

Abdullah, salah satu warga Desa Tentenan Timur, Kecamatan Larangan yang sudah pernah menunaikan haji, sudah membuktikan khasiat jamu tersebut selama berada di Makkah.

Selain fisiknya menjadi kebal terhadap cuaca dingin dan panas, bibir pecah-pecah dan batuk yang biasa menyerang jemaah haji juga tidak menyerangnya. 

“Saya tidak tahu apa kandungan dalam obat tersebut. Namun obat itu sudah diyakini memiliki khasiat yang bagus bagi jemaah haji,” ungkapnya. 

Kompas TV Sebanyak 436 petugas haji dari panitia penyelenggaraan ibadah haji kementerian agama tiba di Asrama Pondok Gede Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com