BANDUNG, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur Jawa Barat M Iriawan menekankan netralitas aparatur sipil negara (ASN) selama Pilkada serentak 2018 berlangsung.
Hal itu dikatakan Iriawan sewaktu memimpin apel pagi perdananya di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (21/6/2018).
"Tugas saya menjaga dan memastikan netralitas penyelenggara Pilkada dan ASN. Ingat bapak ibu, saya harus menegakan netralitas," ucap Iriawan.
Baca juga: Mendagri Siap Hadapi DPR soal Penunjukkan Iriawan Jadi Penjabat Gubernur Jabar
Iriawan sempat menyinggung soal isu netralitas yang sempat menghangat menyusul penunjukan dirinya sebagai penjabat gubernur Jabar.
Sebagian pihak mengkritik penunjukkan Iriawan. Salah satu alasannya, calon wakil gubernur Jabar yang diusung PDI-P, yakni Anton Carlian, adalah pensiunan Polri.
Sementara Iriawan saat ini masih aktif sebagai anggota Polri dengan pangkat Komisaris Jenderal.
Baca juga: Iriawan: Sebagai Putra Daerah, Apa Mungkin Saya Coreng Muka Sendiri?
Iriawan meminta agar para PNS tak turut menyoroti polemik itu dan mengingatkan agar fokus menjaga kualitas pelayanan terhadap publik.
"Ini isu, topik beberapa hari terakhir. Apalagi dengan isu kemarin, yang menurut saya tak ada dasar, tapi itu hak. Mari kita tunjukan kepada publik kita netral," tegasnya.
Mantan Kapolda Jabar itu juga meminta agar seluruh pegawai di Pemprov Jabar turut mengawasi kinerjanya.
Ia menegaskan siap dicopot jika terbukti bersikap tak netral.
"Bapak ibu silakan awasi saya, saya komitmen. Kita komitmen sama-sama. Kalau tidak netral tentu ada sanksi. Kalau saya nggak netral bapak ibu turunkan saya dari Pj. Saya awasi bapak ibu, ibu bapak awasi saya," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.