Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Ketupat Musiman Mulai Padati Kawasan Jalur Lambat Jalan Radjiman Solo

Kompas.com - 13/06/2018, 15:36 WIB
Labib Zamani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Puluhan pedagang ketupat musiman mulai memadati kawasan jalur lambat sisi utara Jalan Dr Radjiman tepatnya di kawasan Pasar Kembang Solo, Jawa Tengah, Rabu (13/6/2018). Mereka umumnya berasal dari Salatiga.

Seorang pedagang ketupat, Agus (30) mengatakan, tiba di Solo sejak Selasa (12/6/2018) sekitar pukul 22.30 WIB. Dia tiba di Kota Bengawan tidak sendirian, tetapi bersama rombongan pedagang ketupat lainnya dari Salatiga.

Kawasan jalur lambat sisi utara Jalan Dr Radjiman tersebut sudah bertahun-tahun menjadi tempat mangkal para pedagang ketupat musiman menjelang Lebaran. 

"Saya berangkat dari sana (Salatiga), Selasa pukul 20.00 WIB. Tiba di Solo sekitar pukul 22.30 WIB atau sekitar 2,5 jam perjalanan," kata Agus kepada Kompas.com di sela-sela kegiatannya membuat ketupat di Solo, Jawa Tengah, Rabu siang.

Baca juga: Bripka Wawan, Polisi yang Fotonya Viral Saat Tertidur Setelah Bertugas di Tol Cipali

Agus mengatakan, selalu mengambil momen mendekati Hari Raya Idul Fitri, yaitu H-2 Lebaran hingga H-1 Lebaran untuk menjajakan dagangannya tersebut di Solo. Selama dua hari di Solo, ia bisa menjual hingga lebih dari 1.000 ikat ketupat.

"Saya jualan ketupat di Solo hanya sampai besok (Kamis). Selama dua hari saya bisa menjual sampai 1.000 ikat ketupat," terang dia.

Mereka membeli janur untuk bahan membuat ketupat dari warga setempat dengan harga bervariasi. Tergantung dengan kualitas janur tersebut. Satu bongkok janur berisi 1.000 lembar janur mereka beli mulai dari harga Rp 150.000, Rp 200.000 hingga Rp 300.000.

"Dari tahun ke tahun saya selalu datang ke Solo untuk menjual ketupat. Dihitung-hitung sudah 10 tahunan saya di sini (Solo)," beber dia.

Baca juga: Dedi Mulyadi Beri Nama Bayi yang Lahir di Rest Area Ruas Tol Purbaleunyi

Pedagang ketupat lainnya, Ibu Rufi (45) mengatakan, sejak Selasa malam baru bisa menjual beberapa ikat ketupat.

Ia mengatakan, tidak secepat pedagang ketupat lain yang bisa membuat beberapa ikat ketupat hanya dalam hitungan jam.

"Saya tidak bisa secepat yang lain. Bisa membuat hingga beberapa ikat ketupat. Karena sudah tua, selesai membuat satu dua ikat ketupat saya istirahat," jelas dia.

Selain menyetok beberapa ikat ketupat, ia juga dapat membuatkan secara langsung apabila ada orang atau pembeli yang menginginkan ketupat yang baru.

Kompas TV Ada Tradisi Unik Kupat Kenduri di Purworejo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com