SURABAYA, KOMPAS.com - Isak tangis haru mewarnai pemakaman Aloysius Bayu Rendra Wardhana di TPU Keputih Surabaya, Rabu (23/5/2018).
Bahkan Soegijo, sang ayah, sempat pingsan saat peti mati mulai dimasukkan ke liang lahat.
Sontak, para pengantar jenazah yang berada di samping kanan dan kiri Soegijo memegangi erat dan membopong tubuh Soegijo ke mobil pengantar keluarga.
Pantauan Kompas.com, 100 lebih warga ikut mengantar jenazah Bayu ke tempat peristirahatan terakhir.
Selain dari jemaat gereja, mereka juga dari kerabat, keluarga, dan tetangga. Beberapa warga muslim berkerudung juga hadir untuk mendoakan dan mengantar jenazah Bayu.
Baca juga: Ratusan Warga Antar Jenazah Bayu ke Peristirahatan Terakhir
Galih Wardhana, adik almarhum Bayu mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini membantu keluarganya, termasuk Polda Jatim, yang telah melakukan identifikasi kepada kakaknya tersebut.
"Kepada Pemkot Surabaya juga, kepada Bu Risma (wali kota Surabaya) dan semua instansi yang banyak membantu keluarga kakak saya," jelasnya.
Jenazah Bayu diserahkan kepada keluarga Selasa (22/5/2018) kemarin, setelah 10 hari diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim pasca-ledakan bom di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Surabaya.
Bayu disebut pahlawan dalam tragedi ledakan bom bunuh diri tersebut, karena menghalau pembawa bom masuk ke lingkungan gereja saat sebagian jemaat usai menggelar misa Minggu.
Baca juga: Risma: Bayu Itu Seorang Pahlawan...
Karena aksi Bayu yang saat itu bertindak sebagai petugas keamanan, maka banyak jemaat yang selamat dari bom bunuh diri itu.