Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Cegah Terorisme di Jawa Barat Dibutuhkan Cagub dan Cawagub dari Militer"

Kompas.com - 18/05/2018, 19:08 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Forum Kemanusiaan Masyarakat (FKM) Jawa Barat turut mengecam aksi terorisme yang telah meresahkan masyarakat Indonesia di berbagai daerah seperti yang terjadi di Surabaya, Sidoarjo, dan yang terbaru di Mapolda Riau.

Hal tersebut disampaikan Koordinator FKM Jawa Barat sekaligus penggagas Diskusi antar Ormas dan Lintas Agama, Supala. Menurut Supala, di Jawa Barat juga tidak menutup kemungkinan menjadi sasaran aksi teror tersebut.

"Oleh karena itu, demi menjaga kondusifitas keamanan Jawa Barat, maka dibutuhkan sosok pemimpin tegas dan berani dan mampu menangkal hal serupa terjadi,” kata Supala di Bandung, Jumat (18/5/2018).

Kriteria tersebut, lanjut dia, ada pada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat nomor urut 2 Tubagus Hasanuddin dan Anton Charlyan atau yang dikenal dengan nama pasangan Hasanah.

Menurut dia, keduanya merupakan purnawirawan jenderal bintang dua yang sudah berpengalaman memberantas aksi terorisme.

"Untuk menciptakan kondusivitas di Jawa Barat dari radikalisme, terorisme dan ekstremisme diperlukan cagub dan cawagub dari militer," ujarnya.

Baca juga: Ini Rencana Skema Pelibatan TNI dalam Pemberantasan Terorisme

Pada kesempatan tersebut, Supala mengatakan seluruh peserta diskusi menyerukan kepada aparatur yang berwenang untuk secepatnya menindak tegas para pelaku di balik tragedi kemanusiaan tersebut.

Selain itu, Forum ini juga mengimbau agar setiap elite harus menunjukkan perilaku yang santun sesuai kultur Jawa Barat dan tidak menimbulkan aksi kegaduhan yang menyebabkan terjadinya aksi radikalisme.

"Perbuatan tersebut merupakan tindakan biadab dan pengecut yang dilakukan oleh orang sesat dan tuna-agama. Pelaku harus ditindak tegas," tandas Supala.

Baca juga: Spanduk Tolak Terorisme Bertebaran di Surabaya

Forum tersebut juga mengajak seluruh tokoh agama dan tokoh ormas untuk saling menguatkan serta menumbuhkan persaudaraan di antara sesama.

"Saling menghargai sehingga tercipta kerukunan dalam bingkai kebinekaan," tandasnya.

Kompas TV Terdakwa kasus bom Thamrin, Aman Abdurrahman menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com