PADANG, KOMPAS.com - Hingga Minggu (6/5/2018) sore status Gunung Marapi di Sumatera Barat masih waspada usai terjadinya erupsi terakhir pada 2 Mei dan 27 April lalu.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVBMG) Hartanto Prawiro menyatakan, pihaknya hingga kini masih melarang pendaki dan masyarakat sekitar tidak melakukan aktivitas pada radius 3 km dari kawah Gunung Marapi.
"Rekomendasi kami masih sama sejak Marapi ditetapkan pada status level II atau waspada pada 2011 lalu. Jangan melakukan aktivitas pada radius 3 km dari kawah," katanya, ketika dihubungi Minggu (6/5/2018).
Sebelumnya PVBMG mencatat telah terjadi erupsi dua kali dalam dua pekan terakhir. Yaitu 27 April dan 2 Mei. Marapi mengeluarkan asap berwarna kelabu dengan intensitas tebal dari puncak kawah. Tinggi asap tercatat 300 meter di atas puncak kawah.
Baca juga: Menantang Maut di Puncak Marapi
Gunung dengan tinggi 2.891 di atas permukaan laut (Mdpl) ini terakhir kali mengalami erupsi pada 4 Juni 2017 lalu.
Dengan tidak terjadinya hujan abu, Hartono mengharapkan masyarakat tidak panik dan tidak mudah terpancing isu yang menyesatkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.