Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Kedua Pasca-kejadian, Kematian Mantan Wakapolda Sumut Masih Misteri

Kompas.com - 07/04/2018, 07:43 WIB
Andi Hartik,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kasus kematian mantan Wakapolda Sumatera Utara Kombes Pol (Purn) Agus Samad masih misterius, padahal sudah memasuki bulan kedua pasca-kejadian.

Dalam waktu selama itu, polisi belum bisa mengambil kesimpulan penyebab kematian purnawirawan berusia 71 tahun itu.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Timur Kombes Pol Agung Yudha Wibowo mengatakan, pihaknya belum menemukan alat bukti yang mendukung untuk mengambil kesimpulan dalam kasus tersebut.

"Sampai saat ini proses penyidikan, kita belum menemukan alat bukti yang mendukung. Tapi, ada beberapa yang masih pemeriksaan laboratorium, termasuk dari tim DVI Mabes itu," kata Agung saat ditemui dalam peresmian Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya, Malang, Jumat (6/4/2018).

Selain itu, pihaknya juga sudah memeriksa sebanyak 22 saksi, termasuk saksi dari rekan korban yang ada di Banyuwangi hingga Blitar.

"22 saksi," ujar Agung.

Baca juga: Misteri Kematian Mantan Wakapolda Sumut: Silet, Racun Serangga, dan...

Jenazah Kombes Pol (Purn) Agus Samad kali pertama ditemukan di taman belakang rumahnya di Perum Bukit Dieng Blok MB-9 Kelurahan Pisangcandi, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, pada 24 Februari 2018 sekitar pukul 08.00 WIB.

Banyak kejanggalan dalam kematian bapak dua anak itu. Salah satunya adalah adanya luka sayat pada dua pergelangan korban. Selain itu, juga ada tali rafia yang terikat ke kaki korban, sedangkan ujungnya terikat ke pagar di lantai 3.

Lokasi korban ditemukan juga bersih. Begitu juga dengan kondisi korban, termasuk luka sayatan di dua pergelangan tangannya juga bersih.

Ceceran darah ditemukan di ruang makan, sekitar 10 meter dari korban ditemukan. Di lokasi itu ditemukan silet yang berlumur darah dan obat serangga.

Belakangan, temuan obat serangga itu diduga hanya kamuflase untuk mengaburkan fakta kejadian. Sebab, hasil otopsi menunjukkan, lambung korban bersih dari obat serangga. Hasil otopsi juga menunjukkan bahwa obat serangga hanya sampai di tenggorokan korban.

Polisi pun belum bisa memastikan korban dibunuh atau bunuh diri. Banyak kejanggalan untuk memberikan kesimpulan pada salah satunya.

Baca juga: Hasil Labfor Sudah Keluar, Kematian Eks Wakapolda Sumut Segera Terungkap

Sementara itu, polisi kehilangan jejak untuk menyimpulkan kasus itu adalah pembunuhan. Anjing pelacak yang diterjunkan tidak mampu mengendus jejak pelaku. Belakangan, polisi menyebutkan TKP telah rusak.

Selain itu, saat pertama kali ditemukan, pintu depan rumah korban terkunci sempurna. Sedangkan bagian belakang rumah terdapat tembok yang tinggi. Akhirnya, polisi mengeluarkan pernyataan fifty-fifty, antara bunuh diri atau dibunuh.

Kombes Pol (Purn) Agus Samad merupakan perwira menengah Polri yang akrab dengan dunia intelijen.

Sebelum menjabat Wakapolda Sumut, perwira kelahiran Bukit Tinggi, Sumatera Barat, itu menduduki sejumlah jabatan Kadit Intel, di antaranya Kadit Intel Polda Riau, Kadit Intel Polda Sulsel, dan Kadit Intel Polda Metro Jaya. Dia juga pernah menjabat sebagai Kapolres Blitar.

Kompas TV Mantan Wakapolda Sumatera Utara ditemukan tewas di rumahnya di Kota Malang dalam kondisi kedua tangan tersayat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com