Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Bahan Cetak Foto, Seorang Warga Kediri Malah Dikirimi Bahan Sabu

Kompas.com - 03/04/2018, 13:19 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi


KEDIRI, KOMPAS.com - DR (52), seorang warga Kota Kediri, Jawa Timur, mendapatkan paket yang isinya tidak sesuai dengan barang yang dipesan. Barang yang dia terima yaitu bahan pembuatan sabu.

Hal itu jadi berbuntut panjang. Kepolisian serta Bea dan Cukai turun tangan menangani masalah itu. Kini perkara itu dilimpahkan ke Badan Narkotika Nasional Kota Kediri.

Kepala BNN Kota Kediri, Ajun Komisaris Bunawar, mengungkapkan, awalnya DR memesan cairan kimia bahan pencetakan foto secara online. Dia membelinya dari lapak Codyshow Store yang ada di lapak jual beli Aliexpress.com seharga Rp 500.000.

"Codyshow itu beralamat di Guangdhong China, tapi pengirimannya dari Belanda," ujar Bunawar, Selasa (3/4/2018).

Baca juga: 4 Paket Sabu dari Malaysia Digantung di Motor, Seorang Pria Ditangkap

Dari pemeriksaan laboratorium terhadap dua botol cairan yang menjadi isi paket itu, salah satu botol ternyata berisi Pseudoephedrine. Botol itu berisi 100 miligram cairan.

"Pseudoephedrine itu untuk membuat bahan sabu agar bisa menjadi kristal," tambah Bunawar.

Pseudoephedrine sebenarnya cairan kimia umum, tetapi tidak diperjualbelikan secara bebas. Ada aturan dan izin tertentu untuk bisa memperdagangkannya.

Sementara terhadap DR, kata Bunawar, juga sudah dilakukan pemeriksaan, bahkan penggeledahan rumahnya. Namun, petugas tidak mendapati catatan kriminal ataupun hal yang berkaitan dengan narkotika.

"Status DR saksi," ucap Bunawar.

Baca juga: Polisi Temukan Paket Sabu dan Senjata Api di Rumah Wakil Ketua DPRD Bali

Hanya saja, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terhadap asal-usul atau pengirim paket tersebut.

Terungkapnya perkara itu berawal dari laporan Bea dan Cukai Kediri yang mendapati benda mencurigakan pada suatu paket di sebuah kantor jasa paket.

Pemeriksaan awal itu menggunakan sinar-x, lalu diikuti dengan pemeriksaan dengan alat pendeteksi narkotika. Temuan itu kemudian dilaporkan kepada polisi dan BNN.

"Ini kasus pertama yang kami tangani," ujar Adiek Marga, Kasi Pelayanan dan Penyuluhan Bea dan Cukai Kediri.

Kompas TV Sabu yang dimasukkan ke dalam bakso itu akan diberikan kepada salah seorang tahanan di Mapolrestabes Medan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com