Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak "Skimming", Polisi di Malang Patroli ATM

Kompas.com - 26/03/2018, 14:06 WIB
Andi Hartik,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Jajaran Polres Malang Kota berpatroli mengecek kondisi sejumlah tempat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang ada di Kota Malang, Senin (26/3/2018). Pengecekan itu untuk mengantisipasi aksi kejahatan skimming yang marak belakangan ini.

ATM yang dicek di antaranya di Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Ciliwung dan Jalan Ahmad Yani. Di lokasi itu, polisi menemukan ATM dengan tingkat keamanan kurang.

"Hasil pengecekan di tiga tempat yang kita lakukan untuk mengantisipasi terjadinya skimming atau penggunaan skimmer terhadap pengguna ATM, di tiga tempat ini kami melihat memang ada beberapa yang keamanannya kurang," ujar Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri.

Salah satu yang menyebabkan keamanan lemah, tidak adanya closed circuit television (CCTV) yang bisa memantau setiap aktivitas di tempat itu. Selain itu, ada mesin ATM yang tidak dilengkapi dengan penutup di bagian memasukkan PIN.

(Baca juga : Penonaktifan Kartu ATM BRI untuk Nasabah yang Terindikasi Terkena Skimming )

"Ada yang belum dipasang CCTV. Kemudian ada yang tidak menggunakan untuk penutup di atas kita memasukkan PIN. Apabila tidak sering dikontrol atau pengecekan oleh pihak-pihak bank dan pihak terkait, kemungkinan akan dipasang kamera untuk mengetahui PIN dari pemilik ATM," tuturnya.

Asfuri mengatakan, kurangnya sistem keamanan di ATM itu menyebabkan para pelaku kejahatan skimming dengan mudah melakukan aksinya. Termasuk memasang alat skimmer yang mampu merekam data tabungan seseorang.

"Tidak menutup kemungkinan karena skimmer sekarang cukup canggih. Dia bisa pasang di tempat untuk memasukkan kartu ATM. Itu bisa membaca data dari ATM termasuk PIN-nya juga bisa didapatkan," ungkapnya.

Karenanya, Asfuri meminta para pengguna ATM dan pihak bank berhati-hati. Menurutnya, banyak modus yang bisa dilakukan untuk melakukan kejahatan di tempat ATM.

Selain skimming, ada modus kejahatan lain yang juga sering dilakukan pelaku. Yakni menggunakan alat menyanggah supaya kartu ATM yang sudah dimasukkan tidak bisa keluar lagi.

(Baca juga : Selidiki Tiga Jaringan Skimming, Polisi Berkeliling Jawa, Bali, hingga NTT )

Kondisi itu biasa digunakan oleh para pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya.

"(ATM) yang sifatnya terbuka biasanya di belakang ada orang antri, biasanya mereka akan pasang seperti tusuk gigi. Jadi kartu yang sudah dimasukkan tidak bisa keluar lagi," ungkapnya.

"Nanti orang ini yang di belakang pura-pura menolong untuk membantu mengeluarkan ATM. Ternyata di situlah kesempatan si pelaku menukar ATM korban dengan ATM kosong," jelasnya.

Asfuri mengaku sudah memerintahkan semua jajarannya untuk rutin mengecek lokasi mesin ATM. Hal itu sebagai antisipasi terjadinya kejahatan.

"Tetap kita setiap hari, baik yang menggunakan pakaian dinas atau tidak untuk mengecek ATM-ATM. Setiap mereka melakukan kegiatan patroli saya perintahkan untuk berhenti cek ATM, ada tidak yang aneh, kalau ada segera dilaporkan," beberkan.

Kompas TV Bank Rakyat Indonesia memblokir sejumlah kartu ATM nasabahnya pada akhir pekan lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com