Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Longsor di Kabupaten Semarang, Jalan Antar-desa Putus dan Kuburan Rusak

Kompas.com - 22/03/2018, 18:37 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi


UNGARAN, KOMPAS.com - Sejumlah jalan poros desa di Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, terputus akibat bencana tanah longsor yang terjadi pada Rabu (21/3/2018) malam.

Beberapa titik jalan yang longsor membentang dari Dusun Tlawah, Desa Keseneng, hingga Dusun Brujulan, Desa Duren. Longsor terjadi setelah kawasan ini dihuyur hujan beberapa jam sebelumnya.

"Yang besar ada dua titik, yang kecil-kecil banyak. Ada yang ambrol, ada yang kelongsoran dari bukit," kata Kepala Desa Keseneng, Maskuri, Kamis (22/3/2018) siang.

Warga mengupayakan kerja bakti, tetapi hingga Kamis siang ada beberapa titik yang belum bisa dilewati kendaraan roda empat.

Maskuri mengungkapkan, di Dusun Tlawah ruas jalan yang longsor mencapai 50 meter. Jalan tertutup material lumpur dengan ketebalan hingga setengah meter yang berasal dari atas bukit.

"Kalau yang di desa kami memang sengaja tidak saya laporkan, karena itu longsor lanjutan yang sudah saya laporkan beberapa bulan yang lalu. Dari BPBD katanya mau kasih bantuan bronjong," ungkapnya.

Baca juga: Tebing Batu Setinggi 40 Meter Longsor, Warga Terjebak Macet hingga 8 Jam

Tak hanya jalan, area pemakaman umum juga ikut terdampak hingga satu makam ikut ambrol. 

"Ada nisan yang ikut ambrol, tapi jenazahnya tidak," imbuhnya.

Sementara itu, salah satu petugas Satpol PP Kecamatan Sumowono, Eko S, mengabarkan bahwa longsor di sepanjang Tlawah hingga Brujukan juga merusak sebuah jembatan.

Selain itu, di Dusun Sekeper Sumowono, longsor juga mengancam rumah penduduk.

"Kami sudah melaporkan secara berjenjang, semoga segera ada penanganan," ucap Eko.

Sementara di Dudun Deles, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Kamis siang, dilaporkan tanggul sungai sepanjang 10 meter jebol karena tak bisa menampung volume air. Akses jalan di dusun tersebut sempat tergenang air.

"Tanggul itu dari tumpukan karung berisi tanah, jadi lokasinya memang langganan jebol. Beberapa jam sudah surut," tutur Dedi.

Baca juga: Rekahan Tanah di 4 Kecamatan Pegunungan Menoreh Yogyakarta Berpotensi Longsor

Kompas TV Tim relawan gabungan terus menggunakan pompa untuk membuang air di lokasi longsoran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com