Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Penganiayaan Ibu Dicekoki Air Selang hingga Tewas Digeledah

Kompas.com - 07/03/2018, 17:08 WIB
Slamet Widodo,
Reni Susanti

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com — Satuan Reserse Kriminal Polres Trenggalek, Jawa Timur, menggeledah rumah tempat seorang ibu dianiaya dengan mencekoki air dari selang hingga tewas. Rumah para tersangka itu berdekatan dengan rumah korban. 

Dari rumah tersebut, polisi menemukan barang bukti tambahan, yakni mukena berlumuran lumpur, minyak wangi, kemenyan, serta peralatan lain yang digunakan untuk melakukan ritual.

“Kami mencari barang bukti tambahan di rumah para tersangka maupun korban, yang letaknya berdekatan dalam satu luasan lahan tanah,” ujar Kasatreskrim Polres Trenggalek AKP Sumi Andhana, Rabu (7/3/2018).

Sumi menjelaskan, ada dua unit yang dilibatkan dalam pemeriksaan TKP, yakni Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) serta Pidana Umum (Pidum). 

(Baca juga: Kronologi Ibu Dicekoki Air Selang hingga Tewas, Anak dan Menantu Lakukan Ritual)

“Penyisiran kami lakukan mulai dari luar rumah ketujuh tersangka hingga dalam rumah kami lakukan penggeledahan. Di satu lokasi ini (TKP) terdapat empat rumah dan masih ada ikatan keluarga,” ujar AKP Sumi Andhana.

Sebelum penggeledahan, polisi menggelar reka ulang secara singkat di halaman depan tempat korban meninggal. Korban dianiaya oleh tujuh tersangka yang masih dalam ikatan keluarga, tepat di depan rumah korban yang bernama Tukinem (50).

“Korban dianiaya oleh para tersangka dengan cara yang keji di halaman rumahnya sendiri. Korban dipaksa minum air dari selang dengan jumlah banyak, hingga akhirnya meninggal dunia,” tuturnya.

“Rumah yang diperiksa berada di satu lokasi dan saling berdekatan. Penyisiran dilakukan untuk mencari beberapa barang bukti yang digunakan para pelaku untuk melakukan penyiksaan terhadap korban hingga tewas,” imbuh AKP Sumi Andhana.

(Baca juga: Ibu Diduga Tewas Dicekoki Air Selang, Polisi Tetapkan 7 Tersangka )

Selama penggeledahan, polisi didampingi kerabat korban serta kepala Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan.

Penggeledahan rumah tersangka dan korban dilakukan untuk melengkapi proses penyidikan. Pihak kepolisian terus mendalami kasus ini karena kondisi para tersangka masih labil.

“Dari hasil pemeriksaan, para pelaku nekat menganiaya korban dengan dalih ritual penyembuhan penyakit yang diderita korban. Maka dari itu, kami mencari alat bukti baru yang ada kaitannya dengan kasus ini," ungkapnya.

"Saat ini kondisi pelaku masih labil dan masih syok. Kami akan bekerja sama dengan psikiater untuk memulihkan mentalnya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek Sujiono mengatakan tidak mengetahui kelainan atau hal aneh yang dialami warganya tersebut. Ia tidak pernah mendapatkan laporan hal menyimpang dari para pelaku ataupun korban.

“Kalau salah satu dari merekeka (pelaku) memang sering mengalami kesurupan, tetapi ya cepet sembuh. Saya juga baru mengerti kemarin  ternyata warga saya ini menjalani ritual aneh hingga memakan korban jiwa,” katanya.

Sujiono menjelaskan, satu keluarga ini sehari-hari bekerja sebagai petani dan berkebun di hutan. Mereka juga aktif datang ke acara keagamaan yang rutin diadakan setiap pekan di wilayah ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com