YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir mengatakan, gerakan radikalisme di perguruan tinggi sudah relatif turun.
Turunnya gerakan tersebut berkat gencarnya program antiradikalisme dan wawasan kebangsaan bela negara pada 2017.
"Relatif (gerakan radikalisme di perguruan tinggi) sekarang turun," ujar Mohamad Nasir saat menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Kopertis Wilayah XIV Papua dan Papua Barat di Yogyakarta, Rabu (7/3/2018).
Mohamad Nasir mengungkapkan, gerakan antiradikalisme, wawasan kebangsaan, dan belanegara pada 2017 lalu berimbas positif. Terbukti dari penurunan di 2018. Namun ia tidak bisa mempresentasekan penurunan tersebut.
(Baca juga : Radikalisme Muncul karena Ketidakadilan)
Indikator penurunannya adalah, kini tidak ada lagi gejolak radikalisme di perguruan tinggi. Termasuk sudah tidak ada lagi aksi demo mahasiswa tentang isu-isu radikalisme.
"Indikatornya gejolak demo (isu radikalisme) di kampus, gejolak kegiatan radikalisme di kampus hampir tidak ada," pungkasnya.