Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerjaan Jembatan Wae Wake Belum Tuntas, Warga Sambung dengan Bambu

Kompas.com - 17/02/2018, 20:05 WIB
Markus Makur,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Pekerjaan jembatan Wae Wake 2016 belum tuntas. Warga sekitar jembatan itu, seperti Desa Golo Rengket, Desa Golo Lanang,Kecamatan Pocoranaka, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT, menyambungnya dengan titian bambu di bagian timur dari pembangunan jembatan tersebut.

Lasarus Sangku (70) dan Stef Seman, warga setempat yang ditemui Kompas.com di lokasi jembatan, Jumat, (16/2/2018), mengatakan warga sangat kecewa dengan pekerjaan jembatan yang belum tuntas.

Menurut mereka pekerjaan jembatan ini sangat sepotong-potong. Bagian timur jembatan ini belum diuruk sehingga lubang menganga.

Untuk bisa dilewati maka warga setempat secara gotong royong memasang titian bambu sebanyak enam batang. Dan palangnya juga sebanyak enam batang supaya saling mengikatnya.

(Baca juga: Menjelajahi Desa Tenun di Manggarai Timur, Flores (1))

"Warga sangat kecewa dengan pekerjaan jembatan yang belum tuntas oleh pihak kontraktor," ucap keduanya.

Kepala Desa Golo Rengket, Robertus Karo kepada Kompas.com, Sabtu (16/2/2018) meminta pemerintah Kabupaten Manggarai Timur dan kontraktor yang mengerjakan proyek ini segera menyelesaikan pengurukan jembatan tersebut.

"Jembatan Wae Wake sebagai penghubung antara Desa Golo Rengket dan Desa Golo Lenang. Jembatan ini sebagai jalur ekonomi warga dua desa ini namun belum bisa difungsikan karena bagian timur jembatan itu belum diuruk. Saya berharap kontraktor dan pemerintah secepatnya menuntaskan pekerjaannya," harapnya.

Anggota DPRD Manggarai Timur, Vinsensius Reamur kepada Kompas.com, Sabtu (17/2/2018) meminta pemerintah Kabupaten Manggarai Timur dan kontraktor segera melanjutkan pengerjaan jembatan ini demi menghubungkan dua desa tersebut.

(Baca juga: Menjelajahi Desa Tenun di Manggarai Timur, Flores (2))

"Saya siap sampaikan masalah ini ke rapat Paripurna DPRD Manggarai Timur dalam waktu dekat. Saya tegas akan menyalurkan aspirasi rakyat demi menghubungkan dua desa ini dari keterisolasian selama ini. Jembatan ini sebagai nadi perekonomian dari dua desa ini di Kecamatan Pocoranaka," tegasnya.

Reamur meminta kontraktor segera menimbun bagian timur dari jembatan itu demi kelancaran aktivitas warga dua desa tersebut.

Informasi yang dihimpun Kompas.com, Jumat (16/2/2018) dari sejumlah warga, proyek ini dikerjakan tahun 2016 dengan nilai anggaran dari APBD Manggarai Timur senilai sekitar Rp 1,8 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com