Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seekor Sapi di Gunungkidul Diberi Nama “Andini Lestari”, Ini Artinya...

Kompas.com - 05/02/2018, 16:18 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul meluncurkan program Perencanaan Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (UPSUS SIWAB).

Ada hal yang unik saat peluncuran program ini, yaitu saat Bupati Gunungkidul, Badingah, memberi nama sapi dan calon anak sapi dalam kandungan.

Dalam peluncuran di Dusun Keblak, Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu, itu, saat berbicara dengan Suradi, salah seorang pemilik sapi, Bupati Badingah lantas memberikan nama pada sapi betina jenis PO (Peranakan Ongole) milik Suradi dengan nama "Rita".

Sementara itu, anak dalam kandungan yang usianya enam bulan diberi nama "Andini Lestari". "Andini kan berarti sapi, lestari semoga bisa berkembang biak dengan baik, tambah banyak," kata Badingah, Senin (5/2/2018).

Upaya ini untuk mendorong masyarakat berpartisipasi dalam peningkatan jumlah ternak. Sebab, Gunungkidul sebagai gudang ternak DIY dikenal dengan tingginya populasi ternak, baik sapi maupun kambing.

Pengelolaannya dilakukan secara tradisional atau dalam skala rumah tangga oleh para petani peternak, dengan mengandalkan dukungan penghijauan pakan ternak dari lahan pertanian yang dikerjakan.

"Maka kami menyambut positif Program UPSUS SIWAB ini agar populasi dan produktivitas sapi dari Gunungkidul semakin meningkat," ujar Badingah. 

Baca juga: Inilah Susu Nabati Terbaik Pengganti Susu Sapi

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, mengatakan, target UPSUS SIWAB tahun 2018 sebanyak 45.000 sapi, dengan angka kelahiran mencapai 33.122 ekor. Sampai Januari 2018, sudah ada 447 ekor kelahiran sapi.

"Sudah dilakukan IB (kawin suntik) sebanyak 1.603 ekor, sapi PO dan sapi merah (turunan)," ucap Bambang.

Pemerintah terus mendorong minat masyarakat peternak dalam mendapatkan IB gratis kepada sejumlah sapi betina produktif milik mereka. Tak hanya mendapatkan IB secara gratis, para peternak juga bisa mengecek kesehatan ternaknya tanpa dipungut biaya.

"Untuk yang pertama gratis, jika masih harus disuntik IB lagi baru dikenakan biaya," imbuh dia.

Adapun pemilik ternak sapi, Suradi, mengaku senang bupati memberi nama pada sapinya. Sapi PO yang sudah dipeliharanya selama setahun terakhir diperkirakan melahirkan pada Juni 2018.

"Semoga Andini Lestari bisa lahir selamat dan sehat," kata Suradi.

Kompas TV Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi menjamin ketersediaan dan stabilitas harga pangan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com