CILACAP, KOMPAS.com - Personel gabungan Kepolisian Resor Cilacap, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK), dan Petugas Sipir menggelar razia di Lapas Besi, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (17/1/2018) malam.
Dalam kegiatan tersebut, petugas gabungan memeriksa 5 blok kamar yang dihuni 344 narapidana kasus kriminal umum, narkoba, hingga teroris.
Dari hasil penggeledahan, petugas berhasil menyita puluhan ponsel berbagai merek, modem pemancar sinyal, tongkat besi, kayu dan beberapa pisau. Tak hanya itu, sejumlah piranti yang diduga sebagai alat isap sabu, seperti korek api, sedotan dan botol kaca, juga tak luput dari sambaran petugas.
“Barang tersebut diperoleh dari hasil penyisiran baik itu di dalam kamar napi hingga di halaman sekitar kamar,” kata Kapolres Cilacap, Ajun Komisaris Besar Djoko Julianto.
(Baca juga : Bentrok di Lapas Nusakambangan Dipicu Serangan terhadap John Kei)
Sementara itu, Kepala Lapas Besi Nusakambangan Edi Teguh Widodo mengatakan, pihaknya mendapat bantuan personel dari Polres dan BNNK dalam pemeriksaan rutin demi mengantisipasi inkondusifitas yang mungkin dapat terjadi selama proses razia.
“Kegiatan ini sebagai shock therapy bagi para penghuni lapas agar selalu mematuhi peraturan,” ujarnya.
Keamanan di dalam lingkungan Lapas Nusakambangan memang selama ini menjadi pekerjaan rumah bersama. Selain kurang idealnya jumlah petugas sipir, sentimen antar-napi juga diduga sering memicu friksi.
Contoh kasus kerusuhan di dalam Lapas yang masih hangat di dalam ingatan adalah seperti yang terjadi di Lapas Permisan baru-baru ini. Satu anggota kelompok Jhon Kei tewas ditikam oleh kelompok napi lain.
“Terhadap barang yang ditemukan dilakukan pendataan dan langsung dilakukan pemusnahan agar tidak bisa digunakan lagi,” ujarnya.